Agung mengatakan awal pengoperasiannya lima bulan lalu, tidak banyak pasien yang diisolasi.
Baru setelah dua minggu terakhir ini, terdapat lonjakan hingga 60 orang.
Kondisi itu memaksa PT INKA mengoperasikan dua rangkaian kereta sekaligus.
“Lima bulan lalu paling isinya cuma 10 maksimum 14 selama beberapa bulan,” kata Agung.
Agung mengatakan keberadaan EMT sangat membantu masyarakat yang membutuhkan isolasi setelah dinyatakan positif covid-19.
Ia menambahkan empat bulan pertama operasional EMT sangat terbantu tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kota Madiun
Baca juga: Kondisi Wali Kota Madiun dan Istri yang Positif Covid-19 Membaik, Sekda: Keduanya Hanya Diinfus
Sementara biaya operasional ditanggung oleh PT INKA (Persero).
“Anak perusahaan semuanya membantu, perbankan juga, ada rekanan INKA juga, kondisi itu juga memperlonggar INKA,” ungkap Agung.
Untuk mengoperasionalkan EMT, INKA merekrut sendiri tenaga kesehatannya.
Pasalnya tenaga kesehatan yang dimiliki di klinik INKA sangat terbatas sehingga membutuhkan tiga tenaga kesehatan dan satu dokter untuk mengawasi jarak jauh.
Bagi warga yang ingin membantu operasional EMT dapat memberikan berupa makanan, alat mandi hingga uang tunai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.