Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tatap Muka Ditunda, Walkot Bobby: Ini Jaminan Keselamatan Anak-anak

Kompas.com - 05/07/2021, 19:59 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Medan terpaksa menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang rencananya dimulai pekan depan atau tepatnya pada 12 Juli mendatang, meski telah melakukan serangkaian simulasi sekolah tatap muka di sejumlah sekolah.

Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan, penundaan proses belajar mengajar tatap muka di Medan, ditunda hingga Agustus 2021.

Hal itu mengacu pada instruksi Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi karena angka kasus Covid-19 di Sumut terus meningkat.

Baca juga: Tunggu Vaksinasi Pelajar, Kadisdik Palembang: Mohon Maaf, Sekolah Tatap Muka Ditunda

"Tidak ada sekolah tatap muka karena atensi dari Bapak Gubernur, sudah memerintahkan kita, sekolah tatap muka dimulai bulan delapan (Agustus). Ini atensi dari Bapak Gubernur, dan kami Pemkot Medan mengikuti," kata Bobby di Balai Kota Medan, Senin (5/7/2021).

Dengan keputusan itu, kata dia, proses pembelajaran pada awal tahun ajaran baru 2021/2022 masih secara daring, setidaknya hingga Agustus mendatang atau ada pengumuman lanjutan dari Pemerintah Provinsi Sumut.

Baca juga: Kunjungi Bocah Penderita Penyakit Kulit Aneh, Gubernur Sumut: Saya Minta Maaf

Begitupun, Bobby menegaskan, pihaknya tetap melakukan sejumlah persiapan seperti saat melakukan simulasi.

Sehingga, proses pembelajaran tatap muka benar-benar dipersiapkan secara matang di tengah pandemi seperti saat ini.

"Ini (menyangkut) jaminan keselamatan anak-anak kita, adik-adik kita," kata menantu Presiden Jokowi itu.

Bukan hanya dinas pendidikan atau dinas kesehatan yang difokuskan untuk mempersiapkan diri, namun seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersangkutan.

Salah satunya adalah dinas perhubungan.

Bobby telah memerintahkan dinas perhubungan untuk menjaga agar angkutan umum di Medan tetap steril dari virus dan taat protokol kesehatan.

Sehingga, pada saat pembelajaran tatap muka sudah diperbolehkan, keselamatan anak sekolah dari rumah ke sekolah atau sebaliknya, termasuk saat menaiki angkutan umum, tetap terjaga.

Dia menilai, angkutan umum memiliki potensi yang cukup besar untuk menyebarkan virus, sehingga benar-benar harus ditata dan diawasi.

"Takutnya di dalam sekolah aman, tapi di angkutan umum justru tak aman," pungkasnya.

Pihak sekolah dan orangtua juga diminta untuk bersabar.

Dengan adanya penundaan itu, pihak sekolah masih tetap dilarang untuk melakukan aktivitas belajar mengajar di sekolah, termasuk kegiatan lain yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com