MATARAM, KOMPAS.com - Pelaku industri tabung oksigen menyatakan, stok tabung oksigen medis di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga saat ini masih aman.
Pantauan Kompas.com di lapangan, suasana di salah satu produsen tabung oksigen di Kota Mataram tampak lengang.
Tidak ada antrean warga, meski saat ini sudah ada peningkatan permintaan tabung oksigen.
"Untuk sementara di NTB ini masih aman. Aman dalam arti stok kita masih," Kata Mac Suparta, pemilik CV. Bayu Bangun Sakti (BBS Oxygen) di Mataram, Senin (5/7/2021).
Baca juga: Istri Pedagang Emas dan Selingkuhannya Sempat Debat Ingin Tunda Bunuh Suami karena Anak
Mac mengatakan, dalam kondisi normal kebutuhan oksigen di NTB berkisar 80 hingga 86 ton perbulan.
Sekarang meningkat menjadi 110 hingga 120 ton per bulan, atau terjadi peningkatan sekitar 24 ton lebih.
"Kapasitas terpasang kita sekitar 200 ton, sedangkan untuk pemakaian kita kemarin 80 ton per bulan untuk sekarang dengan lonjakan ini baru 110-120 ton. Jadi kita masih punya kelebihan sekitar 80 satu bulan. Untuk daerah seperti di NTB ini kita masih aman," Kata Mac.
Baca juga: Istri dan Selingkuhannya Rencanakan Bunuh Pedagang Emas sejak Februari 2021
Meningkatnya jumlah permintaan oksigen disebabkan karena permintaan fasilitas kesehatan, juga permintaan dari warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Mac mengatakan, beberapa warga bahkan datang langsung untuk membeli tabung gas oksigen untuk keperluan isoman atau rawat jalan.
"Ada banyak, yang rawat jalan yang isoman ada ambil di sini," Kata Mac.
Masih dijual bebas
Mac mengatakan, saat ini tabung gas oksigen di perusahaannya masih dijual bebas.
Tidak seperti di Jawa di mana untuk bisa membeli tabung oksigen, warga harus mengantongi surat sakit dari dokter.
"Tapi di sini enggak masih dijual bebas, kita di sini masih cukup. Kan sama artinya mereka isoman juga untuk faskes, kita kasih," Terang Mac.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, I Nyoman Swandiasa mengatakan, saat ini ketersediaan oksigen di Mataram masih normal.
"Saat ini masih normal tidak seperti di daerah lain, kelangkaan atau apa belum. Masih normal," kata Nyoman, Senin.
Baca juga: Ganjar Marahi Mahasiswa Positif Covid-19 yang Tolak Pakai Masker: Rasional Sedikit, Mas
Begitu juga dengan jumlah bed occupancy rate (BOR). Untuk pasien Covid-19 di RSUD Kota Mataram, masih di kisaran 50,1 persen. Sementara untuk BOR pasien umum berkisar 50,7 persen.
"Jadi masih sangat-sangat aman," kata Nyoman.
Nyoman mengatakan, masyarakat yang menderita sakit hingga saat ini masih tertangani dengan baik di 11 fasilitas kesehatan, termasuk di RSUD Kota Mataram.
"Semua tertangani dengan baik di faskes yang ada, ada 11 faskes kita termasuk Rumah Sakit Kota siap menangani masyarakat kita yang terkonfirmasi (Covid-19) maupun yang pasien umum," kata Nyoman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.