Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Meningkat, Stok Tabung Oksigen di NTB Masih Aman

Kompas.com - 05/07/2021, 19:11 WIB
Karnia Septia,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Pelaku industri tabung oksigen menyatakan, stok tabung oksigen medis di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga saat ini masih aman.

Pantauan Kompas.com di lapangan, suasana di salah satu produsen tabung oksigen di Kota Mataram tampak lengang.

Tidak ada antrean warga, meski saat ini sudah ada peningkatan permintaan tabung oksigen.

"Untuk sementara di NTB ini masih aman. Aman dalam arti stok kita masih," Kata Mac Suparta, pemilik CV. Bayu Bangun Sakti (BBS Oxygen) di Mataram, Senin (5/7/2021).

Baca juga: Istri Pedagang Emas dan Selingkuhannya Sempat Debat Ingin Tunda Bunuh Suami karena Anak

Mac mengatakan, dalam kondisi normal kebutuhan oksigen di NTB berkisar 80 hingga 86 ton perbulan.

Sekarang meningkat menjadi 110 hingga 120 ton per bulan, atau terjadi peningkatan sekitar 24 ton lebih.

"Kapasitas terpasang kita sekitar 200 ton, sedangkan untuk pemakaian kita kemarin 80 ton per bulan untuk sekarang dengan lonjakan ini baru 110-120 ton. Jadi kita masih punya kelebihan sekitar 80 satu bulan. Untuk daerah seperti di NTB ini kita masih aman," Kata Mac.

Baca juga: Istri dan Selingkuhannya Rencanakan Bunuh Pedagang Emas sejak Februari 2021

Meningkatnya jumlah permintaan oksigen disebabkan karena permintaan fasilitas kesehatan, juga permintaan dari warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Mac mengatakan, beberapa warga bahkan datang langsung untuk membeli tabung gas oksigen untuk keperluan isoman atau rawat jalan.

"Ada banyak, yang rawat jalan yang isoman ada ambil di sini," Kata Mac.

 

Masih dijual bebas

Mac mengatakan, saat ini tabung gas oksigen di perusahaannya masih dijual bebas.

Tidak seperti di Jawa di mana untuk bisa membeli tabung oksigen, warga harus mengantongi surat sakit dari dokter.

"Tapi di sini enggak masih dijual bebas, kita di sini masih cukup. Kan sama artinya mereka isoman juga untuk faskes, kita kasih," Terang Mac.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, I Nyoman Swandiasa mengatakan, saat ini ketersediaan oksigen di Mataram masih normal.

"Saat ini masih normal tidak seperti di daerah lain, kelangkaan atau apa belum. Masih normal," kata Nyoman, Senin.

Baca juga: Ganjar Marahi Mahasiswa Positif Covid-19 yang Tolak Pakai Masker: Rasional Sedikit, Mas

Begitu juga dengan jumlah bed occupancy rate (BOR). Untuk pasien Covid-19 di RSUD Kota Mataram, masih di kisaran 50,1 persen. Sementara untuk BOR pasien umum berkisar 50,7 persen.

"Jadi masih sangat-sangat aman," kata Nyoman.

Nyoman mengatakan, masyarakat yang menderita sakit hingga saat ini masih tertangani dengan baik di 11 fasilitas kesehatan, termasuk di RSUD Kota Mataram.

"Semua tertangani dengan baik di faskes yang ada, ada 11 faskes kita termasuk Rumah Sakit Kota siap menangani masyarakat kita yang terkonfirmasi (Covid-19) maupun yang pasien umum," kata Nyoman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com