Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ketiga PPKM Darurat di Magelang, 57 Kendaraan Diputar Balik Polisi

Kompas.com - 05/07/2021, 19:09 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Sebanyak 57 kendaraan yang masuk ke Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng), telah diputar balik oleh petugas selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

57 kendaraan itu diputar balik terjaring saat operasi penyekatan di wilayah perbatasan Jateng-DI Yogyakarta, tepatnya di tugu perbatasan Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.

Baca juga: PPKM Darurat Hari Ketiga, Ganjar Minta Pengawasan Ketat di Pasar Tradisional

Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Magelang Iptu Aris Mulyono menjelaskan, sasaran penyekatan adalah kendaraan berpelat nomor luar daerah.

Sedangkan kendaraan umum seperti travel dan bus yang tidak menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 juga harus putar balik.

Selain itu, kata Aris, pengemudi yang tidak sedang dalam perjalanan dinas dan tidak bisa menunjukkan surat keterangan hasil rapid antigen maupun PCR maka diminta putar balik.

Sedangkan kendaraan umum seperti travel dan bus yang tidak menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 juga harus putar balik.

"Kami lakukan penyekatan ini untuk menyikapi PPKM Darurat. Apalagi Kabupaten Magelang masuk di zona merah maka kami perketat untuk kendaraan dari luar daerah yang masuk," jelas Aris, dihubungi Senin (5/7/2021).

Baca juga: Ada 1.706 Pelanggaran Selama PPKM Darurat di Jateng, Terbanyak PKL

Aris menyebutkan, pada hari ketiga PPKM Darurat, Senin (5/7/2021) ada 176 kendaraan berbagai jenis yang diperiksa.

Sebanyak 27 di antaranya diminta putar balik, meliputi kendaraan pribadi 20, bus 4, dan travel 3.

"Kapasitas kendaraan juga kita periksa, misalhnya travel atau bus yang berkapasitas di atas 50 persen dan tidak menerapkan prokes, kami tegas meminta untuk putar balik," tandasnya.

Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Magelang Iptu Abdul Muthohir memaparkan, pada hari pertama PPKM darurat, Sabtu (3/7/2021), sedikitnya 7 kendaraan yang diminta memutar balik.

Selanjutnya pada hari kedua, Minggu (4/7/2021), ada 23 kendaraan yang putar balik meliputi bus 1, travel 5 dan sisanya kendaraan pribadi.

"Penyekatan ini akan terus kami lakukan sampai dengan tanggal 20 Juli 2021. Kami ada tiga regu yang selalu siaga di posko penyekatan ini tepatnya di tugu perbatasan di Kecamatan Salam," terangnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat dapat menahan diri untuk tidak bepergian ke luar kota atau daerah.

Prokes pencegahan Covid-19 juga harus diterapkan dengan ketat mengingat tren kasus aktif Covid-19 melonjak beberapa pekan terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com