JEMBRANA, KOMPAS.com - Proses pencarian penumpang KMP Yunicee yang tenggelam di selat Bali resmi dihentikan pada Senin (5/7/2021).
Kepala Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan, proses pencarian dihentikan setelah memasuki hari ketujuh pencarian.
"Pencarian secara terpadu yang tergabung dalam tim SAR gabungan kita hentikan," kata Darmada saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/7/2021).
Baca juga: 126 Ruko, 34 Kantor Pemerintahan Dibakar, Kapolda Papua: Kerugian Rp 324 Miliar di Yalimo
Menurut Darmada, meski pencarian secara terpadu dihentikan, proses pencarian secara mandiri masih akan dilakukan.
Pihak Basarnas Bali, Polairud, hingga TNI AL tetap akan terus berkoordinasi mengenai korban hilang yang sampai saat ini belum ditemukan.
"Sekiranya ada tanda-tanda atau temuan, ya kami Basarnas tetap melakukan evakuasi," kata dia.
Baca juga: Sebut Pemerintah Zalim, Ibu-ibu di Video Viral Pengunjung Resto Tak Patuh Prokes Diburu Polisi
Berdasarkan data Basarnas, total penumpang yang ada di KMP Yunicee berjumlah 77 orang, 12 Orang ABK kapal, dan 4 orang petugas kantin.
Dari jumlah itu, yang tercatat dalam manifes kapal sebanyak 41 orang. Sedangkan penumpang yang tidak tercatat dalam manifes sebanyak 20 orang.
Jumlah Penumpang yang dinyatakan selamat sebanyak 51 orang, korban meninggal 9 orang.
"Yang hilang 17 orang, kami juga belum nerima laporan orang hilang lagi," kata dia.
Baca juga: Debat dengan Ganjar, Mahasiswa Positif Covid-19: Memutuskan Tak Pakai Masker Boleh Dong, Pak
Sementara mengenai bangkai KMP Yunicee, Darmada menyebut saat ini sedang dilakukan investigasi oleh KNKT.
Setelah dilakukan investigasi, KNKT akan memberikan rekomendasi kepada pihak perusahaan pemilik kapal, apakah akan dilakukan pengangkatan atau dibiarkan.
"Kalau toh itu menganggu pelayaran dan perlu diangkat, ya pihak perusahaan harus mengangkat," tuturnya.
Baca juga: Periksa Puluhan Saksi Tenggelamnya KMP Yunicee, KNKT: Diduga Ada Human Factor
Terkait dengan penyebab kecelakaan, Darmada kembali mengatakan proses investigasinya berada di tangan KNKT.
Pihak KNKT, lanjut dia, sudah bekerjasama dengan Mabes Polri untuk melakukan penyelidikan.
"Karena ini kejadiannya melibatkan dua provinsi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, KMP Yunicee tenggelam di perairan kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Bali pada Selasa (29/6/2021) pukul 19.12 Wita.
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk, Bali. Kapal diduga mengalami mati mesin sehingga terseret arus sejauh 300 meter dari pelabuhan Gilimanuk dan kemudian tenggelam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.