Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basarnas Bali Hentikan Proses Pencarian Penumpang KMP Yunicee

Kompas.com - 05/07/2021, 18:19 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBRANA, KOMPAS.com - Proses pencarian penumpang KMP Yunicee yang tenggelam di selat Bali resmi dihentikan pada Senin (5/7/2021).

Kepala Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan, proses pencarian dihentikan setelah memasuki hari ketujuh pencarian.

"Pencarian secara terpadu yang tergabung dalam tim SAR gabungan kita hentikan," kata Darmada saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/7/2021).

Baca juga: 126 Ruko, 34 Kantor Pemerintahan Dibakar, Kapolda Papua: Kerugian Rp 324 Miliar di Yalimo

Menurut Darmada, meski pencarian secara terpadu dihentikan, proses pencarian secara mandiri masih akan dilakukan.

Pihak Basarnas Bali, Polairud, hingga TNI AL tetap akan terus berkoordinasi mengenai korban hilang yang sampai saat ini belum ditemukan.

"Sekiranya ada tanda-tanda atau temuan, ya kami Basarnas tetap melakukan evakuasi," kata dia.

Baca juga: Sebut Pemerintah Zalim, Ibu-ibu di Video Viral Pengunjung Resto Tak Patuh Prokes Diburu Polisi

Proses pencarian penumpang KMP Yunicee di perairan Pelabuhan Gilimanuk Bali Basarnas Bali Proses pencarian penumpang KMP Yunicee di perairan Pelabuhan Gilimanuk Bali
Data penumpang KMP Yunicee

Berdasarkan data Basarnas, total penumpang yang ada di KMP Yunicee berjumlah 77 orang, 12 Orang ABK kapal, dan 4 orang petugas kantin.

Dari jumlah itu, yang tercatat dalam manifes kapal sebanyak 41 orang. Sedangkan penumpang yang tidak tercatat dalam manifes sebanyak 20 orang.

Jumlah Penumpang yang dinyatakan selamat sebanyak 51 orang, korban meninggal 9 orang.

"Yang hilang 17 orang, kami juga belum nerima laporan orang hilang lagi," kata dia.

Baca juga: Debat dengan Ganjar, Mahasiswa Positif Covid-19: Memutuskan Tak Pakai Masker Boleh Dong, Pak

TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan dua kapal perang (KRI) Rigel-933 dan KRI Soputan-923 guna mengevakuasi kapal KMP Yunice di perairan Gilimanuk, Bali, Selasa (29/6/2021).Dispenal TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan dua kapal perang (KRI) Rigel-933 dan KRI Soputan-923 guna mengevakuasi kapal KMP Yunice di perairan Gilimanuk, Bali, Selasa (29/6/2021).
Bangkai kapal dan penyebab kecelakaan

Sementara mengenai bangkai KMP Yunicee, Darmada menyebut saat ini sedang dilakukan investigasi oleh KNKT.

Setelah dilakukan investigasi, KNKT akan memberikan rekomendasi kepada pihak perusahaan pemilik kapal, apakah akan dilakukan pengangkatan atau dibiarkan.

"Kalau toh itu menganggu pelayaran dan perlu diangkat, ya pihak perusahaan harus mengangkat," tuturnya.

Baca juga: Periksa Puluhan Saksi Tenggelamnya KMP Yunicee, KNKT: Diduga Ada Human Factor

Terkait dengan penyebab kecelakaan, Darmada kembali mengatakan proses investigasinya berada di tangan KNKT.

Pihak KNKT, lanjut dia, sudah bekerjasama dengan Mabes Polri untuk melakukan penyelidikan.

"Karena ini kejadiannya melibatkan dua provinsi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, KMP Yunicee tenggelam di perairan kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Bali pada Selasa (29/6/2021) pukul 19.12 Wita.

Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk, Bali. Kapal diduga mengalami mati mesin sehingga terseret arus sejauh 300 meter dari pelabuhan Gilimanuk dan kemudian tenggelam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Regional
Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Regional
Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Regional
Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi Mabuk Ngebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Polisi Mabuk Ngebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Regional
Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Regional
Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Regional
'Tradisi' Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

"Tradisi" Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com