JAYAPURA, KOMPAS.com - Fakta-fakta baru dari kasus pembunuhan seorang pedagang emas di Jayapura, Nasrudin (44) alias Acik mulai terungkap.
Istri korban yang berinisial VLH mengakui, dirinya memang terlibat merencanakan pembunuhan sang suami.
Pembunuhan tersebut bahkan telah direncanakan sejak Februari 2021.
Baca juga: 126 Ruko, 34 Kantor Pemerintahan Dibakar, Kapolda Papua: Kerugian Rp 324 Miliar di Yalimo
Adapun, pembunuhan itu direncanakan VLH dan dilakukan MM (24), seorang warga negara asing (WNA) asal Afghanistan yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Temuan itu didapati dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh polisi terhadap VLH.
"Saya sendiri sudah mengintograsi VLH, dan dia mengakui iya benar pembunuhan ini dilakukan oleh MM dan iya benar pembunuhan ini ikut direncanakan oleh istri korban," ujar Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Gustav R. Urbinas, melalui keterangan keterangan tertulis, Senin (5/7/2021).
Baca juga: Tersangka Pembunuhan Pedagang Emas di Jayapura Ternyata WNA, Terancam Hukuman Mati
Polisi juga sudah mendapatkan bukti bila MM dan VLH memiliki hubungan terlarang secara diam-diam.
Hubungan mereka mulai berjalan sejak Januari 2021. VLH diketahui kerap memberikan uang kepada MM yang belum memiliki pekerjaan tetap.
"Ia (VLH) akan menjalani pemeriksaan secara intensif," kata Gustav.
Baca juga: Tersangka Pembunuhan Pedagang Emas di Jayapura Ternyata WNA, Terancam Hukuman Mati
Rencana pembunuhan Acik, sang pedagang emas itu rupanya sudah dibuat sejak Februari 2021.
Namun saat itu, VLH menolak rencana tersebut karena ia dan suaminya telah memiliki seorang anak.
"Pembunuhan ini sudah direncanakan sejak Februari lalu tetapi masih ada perdebatan antara MM dengan VLH untuk ditunda," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.