Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Kasus Pengeroyokan Perawat Saat Pertahankan Tabung Oksigen, Polisi Kantongi Bukti

Kompas.com - 05/07/2021, 16:24 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Rendy Kurniawan (26), perawat Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung, dikeroyok oleh tiga orang tak dikenal.

Peristiwa yang terjadi pada Minggu (4/7/2021) dini hari itu berawal saat Rendy mempertahankan tabung oksigen yang hendak diambil paksa oleh pelaku.

Akibat pengeroyokan ini, korban menderita luka memar dan luka dalam di bagian kepala. Selain itu, korban juga mengalami trauma.

Kasus ini telah dilaporkan korban kepada Kepolisian Sektor (Polsek) Kedaton pada pagi hari usai kejadian.

Kepala Polsek Kedaton Komisaris Polisi Ery Hafri mengatakan, kasus sedang diselidiki oleh polisi.

"Ya, sudah dilaporkan oleh korban. Saat ini kami masih dalam proses penyelidikan," ujarnya, Senin (5/7/2021).

Baca juga: Soal Perawat Puskesmas yang Dikeroyok, Polisi Cari Identitas dan Buru Para Pelaku

Polisi kantongi sejumlah bukti

Ery menuturkan, sejauh ini, polisi telah mengantongi sejumlah bukti.

Bukti-bukti tersebut berupa rekaman video ketika korban dikeroyok serta keterangan saksi-saksi.

"Saksi-saksi sudah kami mintakan keterangannya dan bukti rekaman video juga sudah kami pegang," ungkapnya.

Selanjutnya, polisi bakal mencari identitas para pelaku.

"Nanti kami kabari perkembangan kasus ini selanjutnya," kata Ery kepada Kompas.com.

Baca juga: Perawat Puskesmas Dikeroyok 3 Orang yang Akan Ambil Paksa Tabung Oksigen

 

Kronologi kejadian

Ilustrasi penganiayaanShutterstock Ilustrasi penganiayaan

Pelaku mendatangi Puskesmas Kedaton pada Minggu (4/7/2021) sekitar pukul 04.30 WIB.

Tiga pria bertubuh besar itu lantas mendatangi rekan Rendy, seorang perawat yang tengah piket.

Kepadanya, mereka menanyakan soal ketersediaan tabung oksigen yang masih berisi di Puskesmas Kedaton.

"Tadinya teman jaga saya yang ditanya, dijawab masih ada (tabung oksigen)," tutur Rendy saat ditemui di Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM), Bandar Lampung, Minggu siang.

Baca juga: Hendak Rampas Tabung Oksigen, 3 Orang Tak Dikenal Aniaya Perawat Puskemas

Usai mendengar jawaban perawat, pelaku lantas ingin membawa tabung oksigen itu. Mereka beralasan, tabung tersebut akan dipakai untuk perawatan anggota keluarganya.

Namun, keinginan mereka ditolak. Pasalnya, tabung oksigen harus stand by di puskesmas dan tidak boleh dipinjamkan.

Diduga akibat penolakan itu, pelaku marah. Mereka bahkan coba mengambil paksa tabung oksigen.

Rendy yang melihat peristiwa tersebut segera menolong rekannya.

Dia sempat berusaha menenangkan pelaku dan menjelaskan bahwa tabung oksigen tidak bisa dibawa ataupun dipinjam.

Baca juga: Kronologi Perawat Puskesmas Dikeroyok karena Pertahankan Tabung Oksigen yang Akan Diambil

Akan tetapi, pemukulan pun terjadi. Rendy juga dikeroyok oleh tiga pelaku. Setelahnya, pelaku kabur.

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengaku geram atas tindakan pelaku.

"Perawat ini kan sudah berjuang mati-matian, bahkan yang di tingkat puskesmas di masa pandemi ini. Namun ini justru dipukuli," tandasnya.

Eva meminta agar kasus ini diproses hukum.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor: I Kadek Wira Aditya, Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com