Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Petugas Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 di Wonogiri, Dijauhi Tetangga hingga Terpapar Corona (1)

Kompas.com - 05/07/2021, 15:49 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com-Siang itu seperti menjadi hari terberat bagi tim pemakaman jenazah pasien Covid-19 Kabupaten Wonogiri.

Di tengah terik matahari, sambil mengusung peti mati berisi jenazah pasien Covid-19, mereka harus berjalan sekitar satu kilometer dan menyusuri derasnya arus sungai di Desa Mojopura, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (23/6/2021).

Memakamkan jenazah di tengah teriknya panas sinar matahari sepertinya sudah menjadi makanan setiap hari bagi tim. Bahkan, memakamkan jenazah sambil bercucuran keringat lantaran menggunakan pakaian hazmat juga sudah menjadi pemandangan biasa.

“Itu panasnya luar biasa. Keringat bercucuran di mana-mana. Kalau kecapekan biasanya kami bersandar di makam orang. Setelah istirahat sejenak baru dilanjutkan. Memang yang berat kalau pemakaman berlangsung siang hari antara pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB,” kata Wiyanto, salah satu anggota tim pemakaman pasien Covid-19 Kabupaten Wonogiri kepada Kompas.com pekan lalu.

Baca juga: Kisah Ratusan Santri di Salatiga Rutin Donasi Plasma, Terima Ratusan Telepon dari Keluarga Pasien Covid-19

Wiyanto menjadi satu dari 30 anggota tim pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Wonogiri.

Tiga puluh relawan itu di bawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri.

Ia menyebut satu tim pemakaman beranggotakan 8 sampai 10 orang. Tim dibagi tugas, ada yang mengambil dokumentasi, penyemprotan hingga menurunkan dan mengangkat jenazah.

Satu tim dalam sehari terkadang sampai memakaman empat jenazah dengan lokasi yang berbeda namun satu arah wilayah. Tim pun harus siap dipanggil setiap saat lantaran pemakaman jenazah pasien Covid-19 tak mengenal waktu.

Pemakaman bisa berlangsung, pagi,siang, tengah malam hingga dini hari.

Tak hanya menahan pengapnya suhu panas saat menggunakan hazmat, kata Wiyanto, usai pulang ke rumah ada anggota relawan yang dijauhi tetangga gara-gara ikut memakamkan pasien Covid-19.

Setelah kejadian itu, seluruh anggota tim harus mendapatkan izin persetujuan dari keluarga dan warga lingkungan tempat para relawan tinggal.

Langkah itu dinilai perlu dilakukan agar para relawan tidak lagi dikucilkan oleh keluarga dan warga sekitar pasca-memakamkan pasien covid-19.

“Ada cerita dari teman kami lantaran ikut pemakaman itu dijauhi tetangga. Kemudian petugas itu kami istirahatkan karena akan berisiko buat lingkungan. Untuk itu relawan yang bergabung dalam tim pemakaman harus mendapatkan persetujuan dari keluarga, warga lingkungan tempat tinggal,” kata Wiyanto.

Selain itu, demikian Wiyanto, usai memakamkan pasien Covid-19 para relawan sepakat membatasi keluar dari rumah.

Untuk menghindari kebosanan, para relawan lebih banyak bermain di kantor BPBD Kabupaten Wonogiri.


Risiko terpapar corona

Wiyanto menceritakan, sepanjang pandemi, sudah dua anggota relawan pemakaman pernah terkonfirmasi Covid-19. Hanya saja keduanya positif Covid-19 bukan lantaran usai bertugas memakamkan jenazah.

“Mereka tertular bukan karena bersentuhan dengan peti jenazah tetapi karena bersentuhan dengan orang lain. Saat itu keduanya bertemu dengan banyak orang. Kemudian pagi harinya badannya tidak enak dan menggigil kemudian dicek ternyata positif,” jelas Wiyanto.

Wiyanto menjelaskan seluruh tim sudah dibekali pelatihan standar operasional memakamkan jenazah pasien Covid-19.

Tak hanya itu, tim juga dibekali apa yang harus dilakukan sebelum dan pasca memakamkan jenazah pasien covid-19.

“Kami dengan rekan-rekan tidak takut tertular karena sudah mengikuti pelatihan. Kita juga mempunyai dasar-dasar pengetahuan agar aman saat memakamkan pasien Covid-19,” ungkap Wiyanto.

Agar tak terpapar Covid-19, Wiyanto selalu mengingatkan para relawan saat melepas APD usai memakamkan jenazah pasien covid-19. Pasalnya, semua tim akan bersentuhan dengan peti jenazah.

“Cara melepasnya itu harus hati-hati. APD saat mau dipakai masih steril. Tetapi saat melepas karena sudah bersentuhan dengan peti jenazah maka harus hati-hati,” ujar Wiyanto.

Baca juga: Berburu Buah Jeruk di Ladang Pasir Pinggir Pantai Kulon Progo, Peminat Tinggi Meski Pandemi

Usai pemakaman, seluruh petugas disemprot disenfektan oleh tim penyemprot. APD yang dikenakan dicopot lalu dibakar tak jauh dari lokasi pemakaman.

Kalau lokasi pemakamannya jauh, untuk membersihkan diri biasanya tim mandi di dekat lokasi pemakaman.

Setelah itu memakai hand sanitizer kemudian membawa baju ganti. Sementara baju yang dipakai untuk pemakaman dimasukkan dalam plastik.

“Baju yang dipakai pemakaman harus dilepas ditaruh dalam plastik. Sampai di rumah harus dicuci dengan diterjen,” kata Wiyanto.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto menyatakan secara berkala seluruh relawan tim pemakaman jenazah pasien Covid-19 menjalani swab antigen. Tak hanya itu, seluruh anggota tim juga mendapatkan vitamin dan madu untuk menambah kekebalan tubuh mereka.

“Kami berikan perhatian khusus bagi seluruh tim dengan pengecekan berkala dan vitamin,” kata Bambang.

Bambang memastikan seluruh tim sudah dilatih BPBD sebelum bergabung menjadi petugas pemakaman pasien covid-19. Bahkan usai pemakaman dilakukan evaluasi agar ke depan jalannya pemakaman bisa berlangsung lebih baik lagi.

Menurut Bambang, saat ini diseluruh kecamatan di Kabupaten Wonogiri sudah memiliki tim pemakaman Covid-19.

Pembentukan tim pemakaman pasien Covid-19 di tingkat kecamatan lantaran banyaknya jumlah kecamatan di Kabupaten Wonogiri. 

Selanjutnya Baca juga: Kisah Petugas Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19, Doa Via Video Call dan Nikah di Pemakaman (2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com