Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ratusan Santri di Salatiga Rutin Donasi Plasma, Terima Ratusan Telepon dari Keluarga Pasien Covid-19

Kompas.com - 05/07/2021, 13:36 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

"Kami sudah mengirim donor plasma ke Surakarta empat kloter. Sekali ke Surakarta dua kali penjemputan donor, setiap kali kisaran 20 orang tergantung kesiapan," kata Abda.

Dia mengakui tak bisa memaksakan orang untuk menjadi donor plasma.

"Memang kita juga menjaga waktu agar intervalnya tidak terlalu dekat. Kan bisa dua minggu sekali sesuai aturan, tapi kita tiga minggu atau sebulan, agar kondisi tubuh tetap terjaga juga," jelasnya.

Menurut Abda, secara prinsip santri tidak khawatir dengan donasi darah karena kegiatan tersebut dilakukan rutin bekerja sama dengan PMI Salatiga.

"Kalau di Salatiga memang rutin kita donasi darah. Kalau yang di Surakarta, donasi plasma memang lebih banyak yang diambil," ungkapnya.

Abda mengakui unggahan mengenai donasi plasma yang dilakukan santri Ponpes As-Surkati sempat viral di media sosial.

"Setiap hari ratusan telpon menanyakan ketersediaan donor plasma, bahkan saat ini ada yang antre 150 pasien. Tapi, kemudian kami mengambil keputusan bahwa alur mengenai itu harus satu pintu ke PMI Surakarta. Tujuannya agar memudahkan keluarga pasien juga agar santri merasa nyaman," paparnya.

Dia mengajak kepada pasien Covid-19 yang telah sembuh untuk tak segan-segan mendonasikan plasma.

"Kita hidup harus bermanfaat untuk orang lain, termasuk di masa pandemi ini kalau ada yang butuh donor plasma, ya sebisa mungkin kita bantu," ungkap Abda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditanya PDI-P atau Golkar, Gibran: Enggak di Mana-mana

Ditanya PDI-P atau Golkar, Gibran: Enggak di Mana-mana

Regional
Alasan Teguh Prakosa Belum Ambil Formulir Pendaftaran Cawalkot di PDI-P Solo

Alasan Teguh Prakosa Belum Ambil Formulir Pendaftaran Cawalkot di PDI-P Solo

Regional
Dihantam Banjir Bandang, 3 Jembatan Gantung di Musi Rawas Utara Putus

Dihantam Banjir Bandang, 3 Jembatan Gantung di Musi Rawas Utara Putus

Regional
Meninggal Saat Melahirkan Anaknya di Malaysia, Jenazah Pekerja Migran asal NTT Dipulangkan

Meninggal Saat Melahirkan Anaknya di Malaysia, Jenazah Pekerja Migran asal NTT Dipulangkan

Regional
Penemuan Jasad Wanita Tertutup Plastik, Keluarga Sempat Curiga dengan Pesan WA dari Korban

Penemuan Jasad Wanita Tertutup Plastik, Keluarga Sempat Curiga dengan Pesan WA dari Korban

Regional
Pria di Maluku Tengah yang Perkosa Putri Kandung Ditetapkan jadi Tersangka

Pria di Maluku Tengah yang Perkosa Putri Kandung Ditetapkan jadi Tersangka

Regional
UIN STS Jambi Beri Pernyataan soal Mahasiswa yang Terlibat Pembunuhan

UIN STS Jambi Beri Pernyataan soal Mahasiswa yang Terlibat Pembunuhan

Regional
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Sekda Kabupaten Semarang: Liburnya Sudah Cukup

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Sekda Kabupaten Semarang: Liburnya Sudah Cukup

Regional
Politisi PAN Siap Bertarung dalam Pilkada 2024 Menjadi Bupati Ende

Politisi PAN Siap Bertarung dalam Pilkada 2024 Menjadi Bupati Ende

Regional
217 Kecelakaan Terjadi di Jateng Selama Mudik Lebaran 2024

217 Kecelakaan Terjadi di Jateng Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Cekcok, Pria di Bangkalan Tega Bacok Paman Sendiri hingga Tewas

Cekcok, Pria di Bangkalan Tega Bacok Paman Sendiri hingga Tewas

Regional
Gubernur Bengkulu Pastikan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Diteruskan

Gubernur Bengkulu Pastikan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Diteruskan

Regional
Gelisah Ngatiyem, Pembuat Selongsong Ketupat Didominasi Orang Tua

Gelisah Ngatiyem, Pembuat Selongsong Ketupat Didominasi Orang Tua

Regional
Cabuli Mantan Murid hingga Hamil, Oknum Guru SMP di Pontianak Ditangkap

Cabuli Mantan Murid hingga Hamil, Oknum Guru SMP di Pontianak Ditangkap

Regional
Polisi Periksa Kelaikan Bus ALS yang Terbalik di Malalak, Agam

Polisi Periksa Kelaikan Bus ALS yang Terbalik di Malalak, Agam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com