Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rachmawati dan Patung Pertama Bung Karno di Kota Blitar

Kompas.com - 05/07/2021, 11:49 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Hari ini, setidaknya sembilan patung Bung Karno berdiri di ruang publik Kota Blitar, kota yang jadi tempat peristirahatan terakhir Sang Proklamator.

Bung Karno dimakamkan di sebuah pemakaman umum di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, sekitar 51 tahun lalu.

Patung pertama berdiri pada 2002 atau 32 tahun setelah Presiden Soekarno dimakamkan di Blitar. Patung setinggi tujuh meter itu berdiri di persimpangan Jalan A Yani dan Jalan Sumatera.

Patung berbahan beton yang dibuat tokoh pemuda Gebang dan pematung bernama Sonny Yuliono itu tak dibangun oleh Pemerintah Kota Blitar.

Sonny mengatakan, patung itu dibuat dengan biaya swadaya masyarakat lingkungan Gebang, khususnya Gebang Kidul Kelurahan Sananwetan.

"Patung itu murni berasal dari swadaya warga Gebang dan atas prakarsa warga juga," ujar Sonny di Istana Gebang, Minggu (4/7/2021).

"Dan itu pengalaman pertamaku membuat patung," tambahnya.

Baca juga: Stok Oksigen RSUD Ngudi Waluyo Blitar Menipis, Ini Kata Direktur

Sonny menceritakan, sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda lingkungan Gebang Kidul membentuk panitia pembangunan patung Bung Karno pada 2002. 

Patung itu dibangun di tengah perempatan jalan setelah mendapat izin dari Wali Kota Blitar saat itu, Djarot Saiful Hidayat.

Warga mulai mengumpulkan dana, mulai dari uang sawur yang biasa ditaburkan di sepanjang jalan yang dilalui jenazah ke pemakaman hingga donasi yang diberikan pengguna jalan yang melintasi lokasi pembangunan patung.

"Kita pasang spanduk di sekitar lokasi, dan ada saja orang yang berhenti untuk memberikan sumbangan. Bahkan, pernah di tengah-tengah kita sedang bekerja, tiba-tiba ada kiriman semen beberapa sak," kenang Sonny.

Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Minggu (20/6/2021).KOMPAS.com/ASIP HASANI Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Minggu (20/6/2021).

Meski sempat terhenti karena kehabisan dana, patung pertama Bung Karno yang berdiri di ruang publik Kota Blitar itu akhirnya selesai pada awal Juni 2002.

Puas menyelesaikan pembangunan patung, warga berniat mengundang keluarga Bung Karno untuk meresmikan patung tersebut.

 

Dan melalui perantara keluarga Soekarmini, kakak kandung Bung Karno yang di Blitar dikenal dengan nama Ibu Wardoyo, disampaikanlah undangan ke keluarga Bung Karno.

"Dan yang datang untuk meresmikan patung buatan kami waktu itu adalah Ibu Rachmawati," ujar Sonny.

Kenangan warga Gebang pada Rachmawati

Sebagaimana dituturkan Sonny, perupa otodidak yang banyak melukis Bung Karno pada karyanya itu, Rachmawati datang ke lokasi dengan penuh semangat pada 20 Juni 2002 siang.

Waktu itu, kakaknya, Megawati Soekarnoputri, sudah duduk di kursi kepresidenan menggantikan Abdurrahman "Gus Dur" Wahid.

Rachmawati Soekarnoputri usai berziarah ke Makam Presiden Soekarno, ayahandanya, di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Kamis sore (17/6/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Rachmawati Soekarnoputri usai berziarah ke Makam Presiden Soekarno, ayahandanya, di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Kamis sore (17/6/2021)

Sonny menggambarkan semangat yang berapi-api itu terlihat sejak Rachmawati turun dari mobil dan menolak menggunakan kursi roda.

Baca juga: Asal-usul Marhaenisme, Ideologi yang Tercetus Kala Bung Karno Bersepeda

Sonny menyebut, Rachmawati meminta dipapah ajudannya agar bisa berjalani kaki menuju tempat peresmian.

Warga Gebang dan masyaraka yang menyaksikan peresmian patung Bung Karno sangat tersentuh dan bangga melihat dan mendengar sambutan Rachmawati.

Dengan berlinang air mata, kata Sonny, Rachmawati mengutarakan rasa haru karena penghormatan dan kekaguman kepada ayahnya, warga Kota Blitar berinisiatif mendirikan patung Bung Karno secara swadaya.

Momen peresmian patung Bung Karno itu meninggalkan kesan yang kuat pada sosok Rachmawati bagi warga Kota Blitar khususnya lingkungan Gebang Kidul.

 

Keberhasilan merealisasikan keinginan mendirikan Patung Bung Karno mendapatkan sambutan hangat dan mengharukan dari keluarga yang diwakili Rachmawati.

Tak heran jika Sonny dan warga Gebang yang lain ikut merasa kehilangan saat mendengar kabar Rachmawati berpulang.

Baca juga: Rachmawati Soekarnoputri Meninggal karena Covid-19

"Kami warga Gebang merasa sangat berduka mendengar kabar meninggalnya Ibu Rachmawati. Semoga arwah Beliau beristirahat tenang di sisi Tuhan," ujar Sonny.

Nama dan tanda tangan Rachmawati hingga kini terukir pada batu prasasti peresmian patung Bung Karno yang lahir dari kuatnya kehendak masyarakat.

Dan setelah patung itu berdiri, patung-patung Bung Karno yang lain segera menyusul, mengisi ruang-ruang publik dan menjadi landmark Kota Blitar yang menyematkan titel sebagai Bumi Bung Karno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com