Dan melalui perantara keluarga Soekarmini, kakak kandung Bung Karno yang di Blitar dikenal dengan nama Ibu Wardoyo, disampaikanlah undangan ke keluarga Bung Karno.
"Dan yang datang untuk meresmikan patung buatan kami waktu itu adalah Ibu Rachmawati," ujar Sonny.
Sebagaimana dituturkan Sonny, perupa otodidak yang banyak melukis Bung Karno pada karyanya itu, Rachmawati datang ke lokasi dengan penuh semangat pada 20 Juni 2002 siang.
Waktu itu, kakaknya, Megawati Soekarnoputri, sudah duduk di kursi kepresidenan menggantikan Abdurrahman "Gus Dur" Wahid.
Sonny menggambarkan semangat yang berapi-api itu terlihat sejak Rachmawati turun dari mobil dan menolak menggunakan kursi roda.
Baca juga: Asal-usul Marhaenisme, Ideologi yang Tercetus Kala Bung Karno Bersepeda
Sonny menyebut, Rachmawati meminta dipapah ajudannya agar bisa berjalani kaki menuju tempat peresmian.
Warga Gebang dan masyaraka yang menyaksikan peresmian patung Bung Karno sangat tersentuh dan bangga melihat dan mendengar sambutan Rachmawati.
Dengan berlinang air mata, kata Sonny, Rachmawati mengutarakan rasa haru karena penghormatan dan kekaguman kepada ayahnya, warga Kota Blitar berinisiatif mendirikan patung Bung Karno secara swadaya.
Momen peresmian patung Bung Karno itu meninggalkan kesan yang kuat pada sosok Rachmawati bagi warga Kota Blitar khususnya lingkungan Gebang Kidul.