Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Oksigen 2 RS Covid-19 di Gunungkidul Tergantung dari Penyuplai

Kompas.com - 05/07/2021, 10:19 WIB
Markus Yuwono,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan pasien Covid-19 di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, membuat pasokan oksigen di rumah sakit menipis.

Pasokan oksigen di dua rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Gunungkidul tergantung dari penyuplai.

Direktur RSUD Saptosari Eko Darmawan mengatakan, pihak RS masih bisa mengatasi ketersediaan oksigen untuk pasien Covid-19.

“Sejauh ini masih teratasi, namun persediaannya tetap tergantung dari penyuplai oksigen,” kata Eko saat dihubungi wartawan melalui telepon Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Permintaan Oksigen di RSUD Kanujoso Balikpapan Naik Tiga Kali Lipat

Namun, stok oksigen akan menipis jika terjadi lonjakan pasien selama beberapa hari ke depan.

Eko mengaku telah merencanakan untuk membeli generator oksigen atau alat memproduksi oksigen medis seperti yang dimiliki RSUD Wonosari.

Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistyowati mengatakan, generator RSUD Wonosari awalnya bisa memproduksi 6 juta liter oksigen per bulannya, saat ini memproduksi 7,7 juta liter per bulan.

Namun demikian, kebutuhan bisa melebihi pasokan.

Dia mencontohkan, pekan lalu ada 52 pasien membutuhkan setidaknya 24.000 liter per pasien dalam satu hari.

Baca juga: Stok Oksigen RSUD Ngudi Waluyo Blitar Menipis, Ini Kata Direktur

Sehingga tergantung kebutuhan dan kondisi pasien. Apalagi oksigen juga diperlukan untuk operasi.

Heru menambahkan tengah mengupayakan peningkatan produksi menjadi 12 juta liter per bulan.

Namun masih memerlukan waktu, karena peralatan masih dipesan dari luar negeri.

“Sudah kami pesan alatnya, namun tentunya butuh proses,” kata Heru.

Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul peningkatan kasus hari ini mencapai 409 kasus, dari jumlah itu ada 11 kematian.

Untuk kasus sembuh ada 147 kasus. Sehingga jika ditotal ada sebanyak 7.752 kasus, kesembuhan 4567 kasus.

Sementara untuk kasus masih dalam perawatan 2.879 kasus, dan 300 kasus kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com