SEMARANG, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Diponegoro Semarang Suharyo Hadisaputro menilai, masyarakat belum sepenuhnya menyadari pentingnya protokol kesehatan.
Padahal, penularan Covid-19 sudah semakin cepat sehingga menyebabkan angka kasus di Jawa Tengah terus mengalami lonjakan.
Meskipun sudah mengerti protokol kesehatan, masyarakat dianggap masih lengah terhadap sejumlah aktivitas yang dapat memicu penularan Covid-19.
Baca juga: Temukan Warung Layani Makan di Tempat, Bupati dan Kapolres Semarang Angkati Kursi ke Meja
Suharyo menyebut 10 "titik lengah" masyarakat yang tanpa disadari dapat memicu penularan.
"Yakni makan bersama, walaupun sebelumnya memakai masker kalau makan pasti dibuka dan kemudian berbincang tanpa memedulikan siapa yang diajak bicara itu OTG atau tidak," kata Suharyo saat konferensi pers virtual, Sabtu (3/7/2021).
Selanjutnya, acara pemakaman yang banyak dihadiri anggota keluarga.
"Karena simpati, rasa iba, dan lainnya sering juga dengan tidak menyadari menyentuh tangan, wajah, dan lainnya," ucapnya.
Lalu, menghadiri rapat luring juga dapat memicu penularan mengingat virus tak hanya disebarkan oleh droplet, tetapi juga melalui udara bebas.
Kemudian, olahraga bersama yang semula jaga jarak 1-2 meter, tetapi setelah selesai dilanjutkan dengan kumpul-kumpul, berswafoto, dan berbincang-bincang sehingga lupa memakai masker.
"Foto bersama semula pakai masker, supaya wajah kelihatan, bergaya, senyum ketawa harus lepas masker, ini juga merupakan titik lengah," ungkapnya.
Baca juga: PPKM Darurat, 10 KA Jarak Jauh dan 2 KA Lokal Wilayah Daop 4 Semarang Tak Beroperasi