Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian akibat Covid-19 di Banyuwangi Capai 736 Orang, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 04/07/2021, 16:35 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Jumlah kematian akibat Covid-19 di Banyuwangi, Jawa Timur, saat ini mencapai 736 orang pada Sabtu (3/7/2021).

Satgas Covid-19 Banyuwangi menyebut tingginya angka kematian ini karena banyak pasien yang terlambat mendapatkan penanganan.

Pasien datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi yang buruk.

"Pasien mengalami desaturasi sehingga setelah beberapa hari (dirawat) meninggal tak terselamatkan karena terlambat pennaganan. Ini yang perlu kita benahi," kata Wakil Ketua Satgas Covid-19 Banyuwangi Letkol (Inf) Yuli Eko, sata rapat koordinasi di Pendopo, Sabtu (3/7/2021).

Baca juga: Ganjar Marahi Mahasiswa Positif Covid-19 yang Tolak Pakai Masker: Rasional Sedikit, Mas

Para pasien yang datang ke rumah sakit disebut sudah mengalami kekurangan kadar oksigen dalam darah atau desaturasi.

Rata-rata mereka datang dengan tingkat kadar oksigen dalam darah 50 persen.

Padahal normalnya tingkat oksigen dalam darah manusia atau saturasi di atas 95 persen.

Baca juga: Debat dengan Ganjar, Mahasiswa Positif Covid-19: Memutuskan Tak Pakai Masker Boleh Dong, Pak

 

Ilustrasi karantina virus corona dilakukan setelah diduga terpapar atau terinfeksi virus corona. CDC memperbarui pedoman terkait penerapan karantina.SHUTTERSTOCK/Sergey Bezgodov Ilustrasi karantina virus corona dilakukan setelah diduga terpapar atau terinfeksi virus corona. CDC memperbarui pedoman terkait penerapan karantina.
Pengawasan pasien isolasi mandiri tak maksimal

Terlambatnya penanganan terjadi karena pengawasan kepada pasien tak maksimal.

Hal ini disebabkan kurangnya petugas dan sumber daya manusia yang mengawasi pasien isolasi mandiri.

"Pengawasan tak maksimal karena keterbatasan SDM tenaga kesehatan dan petugas," kata dia.

Baca juga: Mengira Hanya Sakit Flu Musiman, Kakak Adik Positif Covid-19 Bergaul dengan Warga, Ditemukan Meninggal di Rumahnya

Terkait ini, Satgas Covid-19 akan menyiapkan tempat isolasi OTG di masing-masing kecamatan.

Hal ini untuk memudahkan pengawasan pasien OTG dan mencegah tingginya kematian akibat kurang pengawasan.

"Tenaga kesehatan terbatas dan petugas mengatasi pasien banyak, maka isolasi terpusat di masing kecamatan minimal saturasi, tekanan darah dan detak jantung bisa dikontrol, sehingga termonitor," kata dia.

Baca juga: RS di Banyuwangi Butuh Relawan untuk Tangani Covid-19, dari Dokter hingga Petugas Kebersihan

Untuk saat ini, Banyuwangi telah memiliki tempat isolasi terpusat tingkat kabupaten di Balai Diklat ASN yang berkapasitas 130 pasien, dan bisa dikembangkan hingga 150 pasien.

Kini Balai Diklat ASN dihuni 68 pasien Covid-19 tanpa gejala.

Ada pula kecamatan yang memanfaatkan gedung sekolah sebagai tempat isolasi.  Gedung Wanita juga disiapkan sebagai pusat isolasi bila terjadi lonjakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com