Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nakes Bertumbangan karena Covid-19, Warga Lakukan Pemulasaraan Jenazah Sendiri

Kompas.com - 04/07/2021, 14:40 WIB
Dani Julius Zebua,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Relawan hingga petugas kamar jenazah rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta bertumbangan menyusul melonjaknya jumlah kasus corona.

Di tengah kondisi ini, beberapa warga merasa kesulitan menangani jenazah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di rumah.

Warga desa pun mau tak mau harus turun tangan. Salah satunya di Pedukuhan Pripih, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap.

“(Sebelumnya) kami telah berkoordinasi dengan Puskesmas dan dinas terkait ( penanganan positif Covid-19 meninggal),” kata Dukuh (kepala dusun) Pripih, Wagimun via pesan singkat, Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Mohon Masyarakat Tak Latah Gunakan Ivermectin untuk Terapi Covid-19

Makamkan pasien lansia

Ilustrasi makam.Shutterstock Ilustrasi makam.

Wagimun menceritakan, mulanya seorang perempuan lansia (60) meninggal dunia di rumah di lingkungan Pedukuhan Pripih, Sabtu (3/7/2021) sekitar pukul 18.15 WIB.

Ia positif Covid-19 dan baru pulang dari salah satu rumah sakit swasta di Kulon Progo, Sabtu pagi.

Salah seorang relawan dalam Tim Relawan Penanganan Covid-19 Hargomulyo, Taufik Aji mengungkapkan, tak ada warga berani mendekat karena riwayat Covid-19 lansia ini. 

Taufik menjelaskan, Tim Desa dan Puskesmas Kokap I berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan Covid-19 dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo untuk penanganan jenazah sebelum dimakamkan relawan desa.

Taufik mengungkapkan, situasi rumit yang dihadapi para nakes dan rumah sakit rujukan Covid-19 membuat jenazah belum mendapat kepastian penanganan sampai tengah malam.

“Karena kemungkinan, kemarin tim pulasaraan (rumah sakit) banyak positif,” kata Taufik.

Baca juga: Stok Oksigen RSUD Ngudi Waluyo Blitar Menipis, Ini Kata Direktur

 

Proses pemulasaraan positif Covid-19 oleh Tim Gugus Tugas Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.DOKUMENTASI RELAWAN HARGOMULYO Proses pemulasaraan positif Covid-19 oleh Tim Gugus Tugas Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dilakukan secara mandiri

Relawan desa mengusulkan melakukan pemulasaraan mandiri dengan protokol kesehatan.

Keberanian ini, kata Taufik, muncul karena mereka memiliki pengetahuan pemulasaraan protokol Covid-19 lewat hasil pelatihan sebelumnya.

Selain itu, pihak puskesmas turut mengawasi. Lagipula, kata dia, tidak mungkin membiarkan jenazah tanpa penanganan hingga pagi.

Taufik mengungkapkan, akhirnya mereka mendapat izin dari Gugus Tugas dan Puskesmas untuk pemulasaraan dengan protokol kesehatan. Pemulasaraan berlangsung disaksikan anggota keluarga pada pukul 24.00 WIB.

“Anggota keluarga ini segera isolasi mandiri karena sudah menunggui sejak pagi,” katanya.

Jenazah bisa dikubur pukul 02.00 WIB di pekuburan Pripih.

“Kami meminta bantuan BPBD untuk membantu ke pemakaman. Tim kubur cepat desa yang kemudian membantu penguburan,” kata Taufik.

Baca juga: BOR RS Rujukan Covid-19 di Banyumas Penuh, Pasien Terpaksa Antre di IGD

Tim relawan memaklumi situasi rumit seperti ini. Terlebih mengingat relawan hingga petugas pemulasaraan RSUD banyak bertumbangan di tengah peningkatan kasus Covid-19 Kulon Progo.

Biasanya relawan PMI Kulon Progo terlibat penjemputan jenazah menuju rumah sakit. Petugas ruang jenazah membantu pemulasaraan sebelum diberangkatkan ke pemakaman.

Belakangan ini, relawan dan sebagian petugas pemulasaraan rumah sakit rujukan diketahui sedang melakukan isolasi mandiri.

Semua berlangsung di tengah kasus yang terus meningkat di Kulon Progo.

Sebanyak 9.422 kasus terjadi sepnjang pandemi, terdiri 192 kasus dalam perawatan medis RS rujukan Covid-19 dan 2.795 kasus isolasi mandiri.

Kasus sembuh mencapai 6.280 dengan kematian 155 kasus atau 1,6 persen dari total kasus yang ada. Kematian mayoritas terjadi pada lansia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com