KULON PROGO, KOMPAS.com – Relawan hingga petugas kamar jenazah rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta bertumbangan menyusul melonjaknya jumlah kasus corona.
Di tengah kondisi ini, beberapa warga merasa kesulitan menangani jenazah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di rumah.
Warga desa pun mau tak mau harus turun tangan. Salah satunya di Pedukuhan Pripih, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap.
“(Sebelumnya) kami telah berkoordinasi dengan Puskesmas dan dinas terkait ( penanganan positif Covid-19 meninggal),” kata Dukuh (kepala dusun) Pripih, Wagimun via pesan singkat, Minggu (4/7/2021).
Baca juga: Mohon Masyarakat Tak Latah Gunakan Ivermectin untuk Terapi Covid-19
Makamkan pasien lansia
Wagimun menceritakan, mulanya seorang perempuan lansia (60) meninggal dunia di rumah di lingkungan Pedukuhan Pripih, Sabtu (3/7/2021) sekitar pukul 18.15 WIB.
Ia positif Covid-19 dan baru pulang dari salah satu rumah sakit swasta di Kulon Progo, Sabtu pagi.
Salah seorang relawan dalam Tim Relawan Penanganan Covid-19 Hargomulyo, Taufik Aji mengungkapkan, tak ada warga berani mendekat karena riwayat Covid-19 lansia ini.
Taufik menjelaskan, Tim Desa dan Puskesmas Kokap I berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan Covid-19 dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo untuk penanganan jenazah sebelum dimakamkan relawan desa.
Taufik mengungkapkan, situasi rumit yang dihadapi para nakes dan rumah sakit rujukan Covid-19 membuat jenazah belum mendapat kepastian penanganan sampai tengah malam.
“Karena kemungkinan, kemarin tim pulasaraan (rumah sakit) banyak positif,” kata Taufik.
Baca juga: Stok Oksigen RSUD Ngudi Waluyo Blitar Menipis, Ini Kata Direktur