Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dokter di Wonogiri Berjuang Carikan Plasma Konvalasen bagi Pasien Covid-19

Kompas.com - 04/07/2021, 14:01 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

Dari 17 pasien yang pernah diusahakannya mendapat plasma konvalesen, empat di antaranya meninggal dunia.

Empat pasien Covid-19 itu meninggal lantaran saturasi oksigen (kadar oksigen dalam darah) di bawah 80 persen.

“Kalau saturasi oksigennya di atas 85 persen kebanyakan dapat tertolong setelah mendapatkan plasma konvalasen dari penyintas Covid-19. Apalagi kalau saturasi oksigennya dalam posisi 90 ke atas setelah mendapatkan plasma akan lebih cepat sembuh.

Namun, sepekan lalu, seorang pasien asal Tasikmalaya, Jawa Barat, yang memiliki saturasi oksigen 79 dapat tertolong setelah mendapatkan plasma konvalasen.

Sebelum mendapatkan plasma konvalasen, pasien Covid-19 sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Tasikmalaya.

Lantaran tidak mendapatkan perawatan yang maksimal, keluarga pasien menghubungi Sriyanto untuk mencarikan donor plasma.

Sriyanto menyarankan agar pasien itu dirujuk ke rumah sakit di Solo.

Dalam perjalanan ke Solo, pasien mendapatkan suntikan actemra (tocilizumab).

Dampaknya saturasi oksigen naik menjadi 84.

“Setibanya di Solo kebetulan mendapatkan plasma langsung. Plasma itu sebenarnya mau dikasihkan kepada pasien lain. Namun, pasien lain itu sudah keburu meninggal. Beruntung golongan darahnya sama. Setelah mendapatkan plasma, saturasinya naik menjadi 94,” kata Sriyanto.

Setelah sepuluh hari dirawat, saturasi oksigen pasien mencapai 99 persen.

Kini, pasien itu sudah bisa makan dan minum normal. Bahkan, pasien tersebut sudah bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Jawa Barat.

Sempat berhenti

Sriyanto mengaku baru seminggu aktif kembali membantu orang mencarikan penyintas yang mau memberikan plasma konvalesen.

“Yang membuat capek itu bapernya kadang ketemu orang yang egois akhirnya ke bawa ke hati. Saya minta kepada pasien Covid-19 yang sembuh setelah mendapatkan plasma untuk membuat video testimoni malah tidak direspons. Sudah sembuh kemudian malah lupa. Maksudnya video itu mau saya pakai untuk membujuk yang lain karena plasma itu benar-benar manjur,” jelas Sriyanto.

Sepekan terakhir, Sriyanto berhasil mendapatkan dua donor plasma untuk dua pasien Covid-19.

Sriyanto sendiri tidak bisa menyumbangkan plasmanya lantaran ia sudah mendapatkan plasma konvalesen saat terinfeksi Covid-19.

Ia bersyukur, karena dua pasien Covid-19 yang mendapatkan plasma konvalesen itu akhirnya sembuh.

Selain plasma konvalesen, kata Sriyanto, untuk menyembuhkan pasien Covid-19 diberikan obat tocilizumab dan alat penyuplai oksigen dosis tinggi (HNFC).

“Kalau dipakai tiga itu banyak tertolongnya,” demikian Sriyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com