Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambulans Covid-19 Dibegal Usai Antar Pasien, Uang hingga Alkes Raib Digondol Pelaku

Kompas.com - 03/07/2021, 19:09 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Aksi pembegalan kembali terjadi di Kawasan Jalan Lintas Kepala Curup, Provinsi Bengkulu.

Ironisnya, korbannya kali ini adalah tenaga medis dan sopir ambulans yang baru saja mengantarkan pasien Covid-19 ke rumah sakit.

Informasi terkait kasus pembegalan mobil ambulans itu diketahui viral di media sosial pada Sabtu (3/7/2021).

Dalam keterangannya yang ditulis, kejadian itu terjadi sekitar pukul 01.06 WIB.

Baca juga: Ambulans Covid-19 Jadi Korban Begal Saat Beroperasi Tengah Malam

Sebelum dibegal, mobil ambulans itu mengalami pecah ban. Setelah berhenti kemudian didatangi tujuh orang pelaku yang langsung menodongkan senjata tajam.

Para pelaku kemudian merampas sejumlah barang berharga milik petugas kesehatan dan sopir seperti ponsel dan uang. Bahkan alat kesehatan yang berada di mobil ambulans juga raib digondol.

Sudah berulang kali terjadi

Saat dikonfirmasi terkait kasus tersebut, Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu Kombes Sudarno membenarkannya.

Menurutnya, para korban sudah melaporkan kasus itu kepada polisi.

"Korban sudah membuat laporan dan sekarang lagi proses lidik. Anggota juga sudah turun ke lapangan," ujar Sudarno seperti dikutip dari Tribunnews, Sabtu.

Dijelaskan Sudarno, kasus pembegalan di lokasi tersebut diketahui sudah berulang kali terjadi dan pengetatan pengamanan juga sudah pernah dilakukan.

"Tapi kejadian-kejadian tindak kejahatan itu kan terjadinya tidak rutin. Ketika petugas diturunkan, ya wilayah itu terkendali. Tapi dua minggu kemudian bisa terjadi lagi. Sedangkan tidak memungkinkan bila anggota berada di sana full selama 24 jam," ujarnya.

Baca juga: Pasien Covid-19 Ditemukan Tewas di Selokan Setelah Kabur dari RS, Ini Ceritanya

Adapun modus pelaku, lanjut dia, biasanya dengan menebar ranjau paku ke jalanan untuk menghentikan laju kendaraan korbannya.

Untuk menghindari kasus tersebut terjadi, pihaknya mengaku akan kembali melakukan pengetatan penjagaan. Termasuk mengimbau masyarakat yang melintas di lokasi kejadian untuk lebih waspada.

"Makanya kita sarankan untuk orang-orang yang mengalami pecah ban di wilayah rawan, sebaiknya dijalankan saja. Diteruskan saja sampai ke tempat ramai atau ke kantor polisi. Jangan malah berhenti di tempat, karena justru hal itu yang sangat ditunggu-tunggu oleh pelaku," ujar Sudarno.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Breaking News: Ambulan Covid-19 Dirampok di Lintas Curup, Modus Lempar Paku Sepanjang Jalan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com