Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eri Cahyadi Deklarasi "Surabaya Memanggil", Ratusan Relawan Siap Bantu Atasi Covid-19

Kompas.com - 03/07/2021, 11:29 WIB
Ghinan Salman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Puluhan perwakilan relawan di Kota Surabaya melakukan deklarasi bersama "Surabaya Memanggil"di halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (2/7/2021) sore.

Deklarasi ini merespons apa yang disampaikan wali kota beberapa waktu lalu bahwa Surabaya membutuhkan relawan untuk membantu menanggulangi Covid-19.

"Kami, Relawan Surabaya Memanggil, segenap Arek-Arek Suroboyo, hadir demi Surabaya merdeka dari Covid-19. Kami, Relawan Surabaya Memanggil, siap untuk gotong royong bergerak melindungi diri, keluarga, kota, dan negara. Kami, Relawan Surabaya Memanggil, mendengar dan menjawab panggilan Surabaya," begitu bunyi naskah deklarasi yang dibacakan relawan secara bersama di Balai Kota Surabaya, Jumat.

Baca juga: Soal Vaksinasi untuk Anak di Surabaya, Ini Penjelasan Eri Cahyadi

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, masyarakat yang mengikuti deklarasi ini adalah para relawan yang sudah diikrar memenuhi panggilan Surabaya Memanggil.

Mereka terdiri dari perwakilan anak muda, relawan, pengusaha hingga relawan medis.

Nantinya, relawan ini akan membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menanggulangi Covid-19 di Kota Pahlawan.

"Saya selalu katakan kalau kita ingin Covid-19 segera berakhir seperti kita merebut kemerdekaan, maka yang berjuang adalah warga Kota Surabaya. Kalau kita berjuang sendiri-sendiri tidak pernah menjadi satu kekuatan besar, maka perjuangan kita akan sia-sia," Eri.

Baca juga: Ratusan Peti Mati Disiapkan untuk Antisipasi Lonjakan Kematian akibat Covid-19 di Surabaya

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri mengaku bersyukur, lantaran seruan Surabaya Memanggil yang dipekikkannya beberapa waktu lalu, mendapat respons positif dari berbagai elemen masyarakat.

Respons ini pun terjawab langsung melalui deklarasi bersama para relawan di Surabaya.

"Alhamdulillah hari ini direspons oleh semua, hari ini terbentuk itu. Maka tadi saya sampaikan, setelah ini kita swab, kita berikan vaksin, kita akan berjuang bersama untuk mengatasi Covid-19 memutus mata rantai pandemi di Surabaya," ujar Eri.

 

Terlebih, Kota Surabaya sendiri mulai pekan depan telah menargetkan pelaksanaan vaksinasi dalam sehari minimal tercapai 20.000 sasaran.

Baca juga: Ratusan Peti Mati Disiapkan untuk Antisipasi Lonjakan Kematian akibat Covid-19 di Surabaya

 

Oleh karena itu, Eri menyatakan bahwa hadirnya para relawan ini diharapkan pula dapat membantu pemerintah dalam memenuhi target tersebut.

"Sehingga apa? ketika membutuhkan maka teman-teman (relawan) inilah yang akan membantu kita. Bisa menjadi tracer, bisa melakukan pengisian data pada waktu melakukan vaksin, bisa juga memberikan pemahaman bagaimana Covid-19. Semua akan turun membantu," ujar Eri.

Eri menyebutkan, hingga hari ini tercatat ada 150 orang yang telah terdaftar menjadi relawan Surabaya Memanggil.

Pihaknya pun yakin ke depan bakal semakin banyak warga yang ingin mendaftar.

"Hari ini sudah sekitar 150 orang. Jadi Insya Allah saya yakin bertambah karena belum juga nanti ada yang sudah kontak. Sehingga itu saya sampaikan, kita sudah siap bertempur, kita juga harus siap diri kita sendiri kan. Kita vaksin, sehingga nantinya bertempur, brigade tubuhnya akan kuat," kata Eri.

Sementara itu, Koordinator Relawan Surabaya Memanggil, Aryo Seno Bagaskoro menyatakan, hadirnya para relawan ini merespons apa yang menjadi panggilan Wali Kota Surabaya.

Menurut dia, wali kota ingin agar masyarakat tidak hanya berdiam diri, tapi juga menjadi garda depan dalam melawan Covid-19.

"Sehingga kami teman-teman merespons. Ini saya kira sesuatu yang harus diapresiasi, bahwa pemkot membutuhkan kehadiran masyarakat untuk ikut serta dalam perang melawan Covid-19 yang belum usai," kata Seno.

Seno menyebut, para relawan ini merupakan warga Surabaya yang berasal dari beragam latar belakang.

Pihaknya pun mengaku telah membuat konsep pendaftaran bagi masyarakat yang ingin bergabung.

Sehingga setiap orang bisa ikut terlibat dalam membantu pemerintah menanggulangi Covid-19.

"Kami menyambut baik teman-teman dari berbagai latar belakang dan komunitas datang kemari. Kami buka konsepnya, link pendaftarannya, kami susun website nanti secara teknis teman-teman bisa kemudian bergabung secara lebih bergelombang di Surabaya," kata dia.

 

Ia menjelaskan, para relawan ini nantinya akan terbagi menjadi tiga bidang.

Mereka akan membantu pemerintah dalam upaya percepatan penanggulangan Covid-19 di Kota Pahlawan, mulai dari membantu sosialisasi protokol kesehatan ke masyarakat, kedaruratan medis, hingga pembinaan Kampung Tangguh.

"Untuk relawan kedaruratan ini nanti akan kami khususkan untuk teman-teman berlatar belakang medis. Sehingga bisa membantu pemkot dalam upaya penanganan medis, pemulasaran jenazah, dan membantu terkait mobilisasi. Jadi ini semua dibagi," ujar dia.

Sejak awal pandemi hingga Kamis (1/7/2021), tercatat ada 25.472 warga yang dinyatakan positif Covid-19 di Surabaya. Rinciannya, 23.418 orang sembuh, 1.402 pasien meninggal, dan 652 pasien dirawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com