Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Terbitkan Instruksi Berisi 6 Poin Terkait PPKM Darurat di Jateng

Kompas.com - 03/07/2021, 06:41 WIB
Riska Farasonalia,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo resmi menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 2 Tahun 2021 tentang implementasi pengetatan aktivitas masyarakat pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Adapun PPKM Darurat berlaku pada 3-20 Juli 2021.

Sebanyak 22 daerah di Jateng masuk dalam asesmen level 3, yaitu Kabupaten Wonosobo, Wonogiri, Temanggung, Tegal, Sragen, Semarang, Purworejo, Purbalingga, Pemalang, dan Pekalongan.

Baca juga: Soal Sanksi Kepala Daerah Tak Terapkan PPKM Darurat, Ganjar: Saya Setuju

Kemudian Magelang, Kendal, Kabupaten Karanganyar, Jepara, Demak, Cilacap, Brebes, Boyolali, Blora, Batang, Banjarnegara, dan Kota Pekalongan.

Sedangkan 13 daerah yang masuk level 4 yaitu Kabupaten Sukoharjo, Rembang, Pati, Kudus, Klaten, Kebumen, Grobogan, Banyumas, Kota Tegal, Surakarta, Semarang, Salatiga, dan Magelang.

Dalam Instruksi Gubernur yang ditandatangani pada 2 Juli 2021 itu, ada 6 poin terkait PPKM Darurat di Jawa Tengah.

Pertama, bupati dan wali kota diminta melaksanakan pengetatan aktivitas masyarakat selama periode PPKM Darurat di wilayahnya masing-masing.

Kemudian, kepala daerah harus menyosialisasikan PPKM Darurat kepada seluruh masyarakat, melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, media, asosiasi dan unsur terkait lainnya.

"Maka edukasi penting, sosialisasi dulu. Tadi saya kontak Biro Kesra saya kontak dong Kemenag, kontak dong Majelis Ulama, bisa enggak ya shalat magrib sama isya? Ini diumumkan ke publik, besok akan ada tindakan yang barangkali di masyarakat akan terasa lebih disiplin lagi," kata Ganjar saat ditemui pada Jumat (2/7/2021) malam.

Baca juga: PPKM Darurat Siap Digelar, Ganjar: Saya Ingin Lihat Jalan-jalan di Jateng Sepi

Selanjutnya, seluruh daerah diminta memberlakukan 100 persen work from home (WFH) di sektor pemerintahan, sesuai ketentuan tata cara WFH.

Pengecualian unit kerja yang memberikan pelayanan publik yang tidak bisa ditunda dapat diberlakukan kerja di kantor atau work from office (WFO) maksimal 25 persen, dengan protokol kesehatan secara ketat.

Pelayan publik yang termasuk yakni Dinas Kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, sentra vaksinasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, kecamatan, dan kelurahan/ desa.

"Maka ayo pada di rumah, pakai masker dan saya minta untuk menyebarkan aturan-aturan itu yang kantor WFH 100 persen, toko-toko buka dibatasi, pasar jumlah dibatasi, yang intinya semua di rumah," ujar Ganjar.

Selanjutnya, kepala daerah diminta melaporkan cakupan vaksinasi melalui aplikasi P-CARE dan realisasi stok penggunaan vaksin di aplikasi SMILE yang akan dievaluasi secara periodik setiap hari sebagai dasar realokasi kebutuhan vaksin oleh Gubernur.

Selain itu, kepala daerah diminta mengalokasikan dan mempercepat realisasi anggaran paling sedikit 8 persen yang bersumber dari refocusing dana transfer, sebagaimana diamanatkan Permenkeu No.17/PMK.07/2021 untuk penanganan pandemi Covid-19.

Khususnya untuk pemenuhan sumber daya manusia di bidang kesehatan, pemenuhan logistik, alat kesehatan, dukungan posko desa/kelurahan zona risiko tinggi Covid-19, dukungan pelaksanaan vaksinasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com