Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan KNKT, KMP Yunicee Tak Pancarkan Sinyal Bahaya Saat Tenggelam

Kompas.com - 02/07/2021, 21:30 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi terkait tenggelamnya KMP Yunicee di perairan Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Temuan sementara ternyata saat tenggelam, KMP Yunicee tak memancarkan sinyal bahaya melalui alat Emergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB).

Hal ini diketahui saat KNKT meminta keterangan Basarnas terkait sinyal bahaya dari kapal.

Alat ini seharusnya memancarkan sinyal bahaya secara otomatis ketika tercelup ke dalam air.

Baca juga: Periksa Puluhan Saksi Tenggelamnya KMP Yunicee, KNKT: Diduga Ada Human Factor

EPIRB jika berfungsi dengan benar akan memancarkan sinyal radio tanda darurat ke satelit, bila kapal mengalami kecelakaan.

Sinyal tersebut kemudian diterima Basarnas untuk mengetahui titik lokasi kecelakaan dan melakukan penyelamatan secepatnya.

Sinyal ini berisi informasi lokasi kapal, nama kapal, dan siapa kontak dari kapal.

"Kemarin kami enggak tahu kenapa alatanya enggak transmit (memancarkan sinyal bahaya). Alatnya ini begitu kapal masuk air, alat timbul sendiri dan memancarkan sinyal," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jumat (2/7/2021) malam.

Alat ini merupakan kewajiban yang harus ada bagi setiap kapal yang pergi berlayar.

"Ini persyaratan, jika tak ada alat itu tak diizinkan berlayar," kata dia.

Alat ini penting karena kecelakaan di laut bisa terjadi di mana saja.

Misalnya jika kecelakaan di tengah laut, maka alat ini akan memberitahukan posisi atau titik kapal yang kecelakaan.

"Iya, kalau ada yang lihat (kecelakaan) kalau sedang di tengah laut bagaimana laporinnya. Alat ini dibuat agar pertolongan cepat," kata dia.

KNKT, kata dia, saat ini masih mendalami mengapa alat ini sampai tak mengirimkan sinyal.

Bisa saja, alat ini diikat di kapal menggunakan rantai sehingga tak timbul ke permukaan.

"Kadang takut dicuri dirantai, ini dilematis, masalah keamanan menyebakan masalah keselamatan. Ini kita lagi mau gali," kata dia.

Baca juga: Tenggelamnya KMP Yunicee, Dugaan Air Sudah Masuk Sebelum Berangkat hingga Data Manifes Berubah-ubah

Kapal penumpang KMP Yunice tenggelam di Perairan Gilimanuk, Selasa (29/6/2021).

Kapal dengan rute Ketapang Gilimanuk disebut terseret arus dan mengalami kemiringan hingga dilaporkan tenggelam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com