BALI, KOMPAS.com - Pemerintah membatalkan pembukaan pariwisata Bali untuk turis asing. Pembatalan dilakukan setelah pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat akibat lonjakan kasus Covid-19.
Gubernur Bali Wayan Koster meminta para pelaku pariwisata ikhlas dan sabar menghadapi pembatalan itu.
"Sabar sedikit ya, ini liat ada kasus begitu dahsyat di India. Sekarang kena kasus nasional kemarin 24.000 yang sebelumnya sudah mencapai angkanya yang sangat baik 3.000 sampai 4.000 sampai 5.000," kata Koster di Rumah Dinas Jabatan Gubernur, Kamis (2/7/2021)
Koster menuturkan, lonjakan kasus secara nasional itu juga berbanding lurus dengan lonjakan kasus di Bali.
Pada pekan pertama dan kedua Juni 2021, angka tambahan kasus positif Covid-19 di Bali masih di kisaran 50 kasus per hari.
Baca juga: Direktur RSUD Soetomo Benarkan Foto IGD Penuh Jenazah Pasien Covid-19, Ini Penjelasannya...
Namun, tambahan kasus positif Covid-19 terus melonjak sejak memasuki pekan ketiga Juni 2021.
Koster pun khawatir, penularan virus corona yang lebih cepat akan membuat tambahan kasus semakin tinggi jika pariwisata internasional dibuka.
"Di Bali sudah sempat di bawah 50, dua hari yang lalu 200, kemarin 311 sekarang 343 dan ini cepat sekali. Kalau ini tidak cepat diatasi, apa yang terjadi?" tuturnya.
Koster juga mengingatkan penerapan PPKM darurat di Jawa dan Bali. Terhitung besok, seluruh destinasi wisata di Bali akan ditutup.
"Kan darurat, akhir Juli otomatis enggak mungkin lagi (pembukaan pariwisata internasional). Berlaku ini objek wisata ditutup perjalanan dibatasi bagaimana mungkin buka wisata," jelasnya.