Melihat kondisi rumah Tukinem, Khofifah khawatir. Khofifah pun meminta Tukinem tinggal sementara di rumah saudara. Permintaan itu ditolak Tukinem.
Ketika Kompas.com menanyakan alasan tinggal di rumah yang sudah hampir robohitu, Tukinem malah menceritakan kedua anak dan beberapa cucunya hilang saat gempa dan tsunami di Aceh pada 2004.
"Saya tidak tahu di mana kuburan mereka," ujarnya.
Masyarakat masih menunggu bantuan kerusakan rumah akibat gempa tersebut. Saat berkunjung, Gubernur Jawa Timur menyebut, warga yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan senilai Rp 50 juta.
Baca juga: Tunda Sekolah Tatap Muka, Pemkot Malang: Kita Mengikuti PPKM Darurat Dulu
Khofifah menyebutkan, bantuan itu dicairkan pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Namun rumah Tukinem, salah satu dari puluhan rumah warga Kabupaten Blitar yang masuk kategori rusak berat, belum mendapat bantuan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Blitar Achmad Cholik tidak merespons permintaan konfirmasi yang diajukan Kompas.com terkait proses pengajuan dana perbaikan rumah warga akibat gempa bumi Malang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.