Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur RSUD Soetomo Benarkan Foto IGD Penuh Jenazah Pasien Covid-19, Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 02/07/2021, 18:22 WIB
Muchlis,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebuah foto yang memperlihatkan sejumlah jenazah pasien Covid-19 ditutupi terpal di kasur ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya viral di media sosial.

Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya dr Joni Wahyudi membenarkan foto yang viral tersebut.

Menurutnya, foto itu memperlihatkan kondisi IGD RSUD dr Soetomo Surabaya pada Kamis (1/7/2021).

"Ya betul, progres penyakitnya cepat sekali, datang sudah dalam kondisi desaturasi (buruk). Bahkan ada yang meninggal di ambulans, kemarin aja ada 27 orang yang meninggal," kata Joni saat dihubungi pesan instan WhatsApp, Jumat (2/7/2021).

Sebanyak 27 pasien meninggal tersebut merupakan jumlah pasien yang dirawat di IGD hinga ruang isolasi.

Menurut Joni, kondisi yang terlihat dalam foto itu tak setiap hari terjadi di RSUD dr Soetomo.

Baca juga: RSUD Dr Soetomo Surabaya Penuh, Gedung Parkir Difungsikan Jadi Ruang Pasien Covid-19

"27 orang meninggal itu total dengan yang dirawat di ruang isolasi. Dulu tahun 2020 tidak begitu," katanya.

Joni menegaskan, para tenaga medis sedang berjuang menangani pasien Covid-19. Ia mengingatkan masyarakat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Makanya protokol kesehatan harus ditaati betul, kita dalam kondisi perang ini," jawab dia.

Sementara itu, juru bicara Satgas Kuratif Covid-19 Jawa Timur dr Makhyan Jibril Alfarabi mengatakan, foto yang viral di media sosial itu telah dibenarkan RSUD dr Soetomo.

Penumpukan jenazah itu terjadi karena peningkatan kasus Covid-19.

"Memang akhir-akhir ini kasus naik signifikan," kata Jibril saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Jumat.

 

Jibril mengatakan, banyak pasien positif Covid-19 yang terlambat datang ke rumah sakit. Sehingga, tenaga medis kesulitan menangani mereka.

"Banyak pasien yang datang ke rumah sakit dengan kondisi saturasi yang sudah jelek. Sehingga banyak yang meninggal di IGD," kata Jibril.

Oleh sebab itu, Pemprov Jatim memutuskan memperluas ruang isolasi untuk pasien Covid-19 tanpa gejala hingga gejala ringan.

"Saat ini kami memperluas ruang isolasi, saat ini kita punya Asrama Haji dan BPWS yang bisa menampung pasien positif tanpa gejala atau gejala ringan. Ini adalah upaya yang telah kami lakukan," kata dia.

Baca juga: Stok Oksigen Menipis, Dinkes Nganjuk: Uangnya Ada, Tapi Barangnya Tidak Ada di Pasar

RS Asrama Haji dan BPWS baru terisi 10 persen dari total kapasitas. Ia berharap pasien positif Covid-19 tanpa gejala bisa langsung menuju tempat isolasi itu.

"Kapasitas BPWS dan Asrama Haji masih Terisi 10 persen saja, ini bisa dioptimalkan supaya pasien positif termonitor dan ditangani dengan baik. Supaya tidak ada kondisi perburukan dan tidak terlambat mendapatkan penanganan," jelas Jibril.

Pada Kamis, terdapat tambahan 1.397 kasus positif Covid-19 di Jawa Timur. Selain itu, terdapat tambahan 82 pasien sembuh dan 83 orang meninggal.

Secara kumulatif, tercatat 174.430 kasus Covid-19 di Jawa Timur. Rinciannya, 152.913 sembuh dan 12.882 meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com