Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Banyuwangi Naik, Ini Penjelasan Bupati Ipuk

Kompas.com - 02/07/2021, 11:46 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi masih begerak naik. Pemerintah daerah mengklaim hal ini terjadi karena jumlah pelacakan dan test Covid-19 terus dilakukan.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebutkan, pelacakan diperlukan untuk menemukan potensi adanya warga terinfeksi dari warga lain yang dinyatakan positif.

Menurutnya, memperluas pelacakan memiliki konsekuensi angka Covid-19 meningkat.

"Kalau tidak mau angka (kasus aktif) naik, ya tidak usah tracing. Tapi demi keselamatan bersama, tracing harus terus dilakukan dan diperluas. Kenaikan kasus di Banyuwangi beberapa waktu terakhir karena tracing kita intensifkan,” ujar Ipuk dalam keterangan tertulis, Jumat (2/7/2021).

Baca juga: Zona Merah di Jatim Bergeser ke Bondowoso, Banyuwangi dan Madiun, Ini Kata Satgas Covid-19

Ipuk mengatakan, kunci penanganan pandemi Covid-19 adalah disiplin protokol kesehatan dan 3T (tes, tracing, treatment).

“Setelah ada tes dan dinyatakan positif, dilakukan tracing, lalu bila positif juga, segera dilakukan treatment, apakah itu isolasi dengan asupan gizi dan vitamin atau ke fasilitas kesehatan bila ada gejala klinis signifikan terutama terkait pernapasan,” ujar Ipuk.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono menambahkan, tracing memang terus dilakukan sehingga bisa segera dilakukan langkah penanganan bila ada warga yang diketahui positif.

“Kuncinya kan tes, tracing, treatment. Treatment bisa isolasi, dan kita siapkan tempat isolasi terpusat yang saat ini ditempati 72 warga positif tak bergejala,” ujarnya.

Baca juga: Banyuwangi Jadi Zona Merah Covid-19, Kasus Baru dan Kematian Tinggi

Ilustrasi Covid-19KOMPAS.COM/(Shutterstock/Petovarga) Ilustrasi Covid-19
Rio, sapaan akrabnya, mengatakan, rasio tracing di Banyuwangi termasuk yang tertinggi di Jatim, yaitu 8,3.

“Meski masih belum ideal, rasio tracing kita termasuk yang tertinggi, yang artinya memang penanganan pandemi ini kita lakukan sesuai prosedur untuk keselamatan bersama, bukan menurunkan tracing untuk meminimalkan kasus hanya agar terlihat kasusnya tidak naik,” paparnya.

Rio kembali mengingatkan kepada semuanya untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan, sebab angka Covid-19 di Banyuwangi masih terus bergerak naik.

Baca juga: Covid-19 di Banyuwangi Menular Lebih Cepat, Diduga Varian Baru, Dinkes Akan Teliti

“Kemarin (1 Juli 2021), kita ada penambahan 44 kasus harian. Jadi total saat ini kasus aktif di Banyuwangi 457. Kita harus terus tekan,” tuturnya.

Rio juga mengingatkan saat ini tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) terus meningkat.

“Saat ini bed untuk Covid-19 di RS terus menipis, saya pesan betul agar semua taati aturan prokes,” ujarnya.

Sebanyak 7.476 warga Banyuwangi terkonfirmasi positif Covid-19 per 1 Juli 2021. Dari jumlah itu, 6.289 sembuh, 730 meninggal dunia, dan 457 kasus aktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com