Astawa juga menyebutkan, sebagai daerah yang sangat menggantungkan diri pada pariwisata, pembatalan itu akan semakin membuat ekonomi Bali kian terpuruk.
Roda ekonomi di Bali juga disebut akan semakin susah digerakkan, mengingat penutupan pariwisata internasional di Bali sudah berlangsung sekitar 1,5 tahun.
"Karena kan ini sudah 1,5 tahun. Sudah cukup lama. Dengan semakin lamanya penutupan ini, dampaknya juga semakin dirasakan. Semakin berat lah," tuturnya.
Baca juga: Bepergian ke Jawa dan Bali Wajib Tunjukkan Surat Vaksin dan Tes PCR Negatif
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, pembukaan pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara ditunda dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
Sebab, kebijakan itu berlaku di wilayah Jawa dan Bali, 3-20 Juli 2021.
"Kalau tadi Bali ya saya kira jawabnya Anda sendiri bisa jawablah, kan enggak mungkin dibuka lagi dengan ada (varian virus corona) delta ini," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Kamis (1/7/2021) kemarin.
Luhut mengatakan, pemerintah saat ini tak lagi fokus pada pembukaan pariwisata Bali.
Selama beberapa waktu ke depan, kerja pemerintah bakal difokuskan untuk menurunkan lonjakan kasus Covid-19 melalui PPKM darurat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.