BANGKA, KOMPAS.com - Kepala Polda Kepulauan Bangka Belitung Irjen Anang Syarif Hidayat mengatakan, senjata api dan amunisi yang ditemukan saat penggerebekan terduga teroris bukan untuk digunakan di Bangka Belitung.
Menurut hasil penyelidikan, senjata api itu sengaja dibuat atau dirakit untuk dikirim ke luar daerah.
"Barang-barang itu menurut pengakuan yang bersangkutan akan dikirim orang lain dan ditujukan untuk kegiatan di Poso," kata Anang saat ditemui seusai HUT ke-75 Bhayangkara di Mapolda Babel, Kamis (1/7/2021).
"Yang menyuplai dan membuat dari sini," kata Anang.
Baca juga: Terduga Teroris Bangka Belitung Bisa Rakit Senjata Mirip Standar TNI
Anang menuturkan, terduga pelaku berinisial AS dan sejumlah barang bukti yang ditemukan saat ini diamankan di Mapolda Bangka Belitung.
"Nanti kita kembangkan, perkembangannya seperti apa. Memang semuanya berawal dari Jakarta, kemudian dikembangkan hingga ke Bangka Belitung," ujar Jenderal Bintang Dua itu.
Baca juga: Terduga Teroris Ditangkap, Diduga Sempat Rakit Senjata Api lalu Dikirim ke Jakarta
Barang bukti yang diamankan berupa senjata laras panjang dan senjata laras pendek.
Kemudian katana, panah dan ratusan amunisi kaliber 9 milimeter dan kaliber 5,6 milimeter.
Proses penangkapan dilakukan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang dibantu jajaran Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Saat penggerebekan pada Rabu (30/6/2021), ada dua lokasi yang digeledah tim Densus, yakni rumah di Gang Kweni, Kelurahan Gajahmada, Pangkalpinang.
Berikutnya rumah di daerah Kace, Kabupaten Bangka.
Baca juga: Akhir Tragis Kompol IZ, Dicap Pengkhianat, Dipenjara Seumur Hidup
Para terduga teroris diduga memiliki hubungan kerabat dengan pemilik rumah yang telah digeledah.
Terkait penggerebekan itu, Anang mengimbau segenap komponen masyarakat untuk selalu berhati-hati.
"Memang sejauh ini menurut pengakuannya tidak digunakan di Bangka Belitung, tapi dikirim ke luar daerah. Jadi kita harus tetap berhati-hati," ucap Anang.
Anang memastikan kondisi keamanan di Bangka Belitung berjalan kondusif usai operasi penangkapan terduga teroris dilakukan.
"Alhamdulillah kondusif, aman dan tenteram," kata Anang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.