KEDIRI, KOMPAS.com- Lingkungan Desa Jati, Kecamatan Tarokan, Kabupaten, Kediri, Jawa Timur saat ini tengah menjalani micro lockdown, menyusul banyaknya warga yang positif Covid-19.
Pemerintah menyuplai kebutuhan makan mereka melalui dapur umum yang didirikan di balai desa bagi warga yang menjalani isolasi mandiri.
Sebagaimana warga pedesaan, mereka banyak yang mempunyai hewan ternak. Lalu bagaimana nasib hewan ternak itu saat ditinggal pemiliknya isolasi mandiri?
Baca juga: Kantin RSUD Gambiran Kediri Disulap Jadi Ruang Isolasi Pasien Covid-19
Hewan ternak dapat jatah pakan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan, pihaknya mendistribusikan kebutuhan pakan untuk semua hewan ternak milik warga tersebut. Tanpa dipungut biaya.
"Tadi pagi juga sudah didistribusikan pakan ternaknya" ujar Tutik Purwaningsih, Kamis (1/7/2021).
Perawatan hewan ternak tersebut, menurutnya, menjadi tanggung jawab pemerintah sebagai implikasi dari kebijakan lockdown.
Sebab, jika tak ada yang mnegurus hewan ternak tersebut, akan berdampak pada kurang maksimalnya upaya pengendalian virus.
Misalnya warga yang isolasi meninggalkan rumah dan beralasan mencari pakan ternaknya.
Baca juga: Kisah Aurel, Bocah yang Selamat dari Tragedi KMP Yunicee, Orangtua dan Kakak Belum Ditemukan
Pihaknya pun membagi hewan ternak tersebut dalam tiga kebutuhan. Yang meliputi kebutuhan pakan, kebutuhan kesehatan, hingga kebutuhan seksualnya.
"Misalnya ada ternak yang sedang berahi, kita ada petugas yang sudah siaga," ujarnya.
Baca juga: Kronologi Remaja Difabel Disekap 3 Hari dan Diperkosa, Bermula Kenalan via Telepon
Setiap harinya, seekor sapi membutuhkan minimal 20 kilogram pakan hijau.
Pihaknya mengaku, menyiapkan sebanyak 750 kilogram pakan hijau setiap harinya, ditambah dengan jenis pakan lainnya.
Pendistribusian pakan itu dilakukan bekerja sama dengan pihak desa.
Begitu juga jika ada kebutuhan kesehatan mendesak terhadap hewan ternak tersebut. Pihaknya telah menyiapkan seorang petugas beserta obat-obatannya.
Tutik menegaskan, selama pendistribusian itu petugas lapangan juga dilengkapi alat APD dan menerapkan protokol kesehatan untuk melindungi diri.
Dia mengimbau masyarakat sekitar yang tidak sedang melakukan isolasi untuk turut membantu.
Tidak hanya bergotong royong memenuhi kebutuhan warga yang isolasi tapi juga gotong royong dalam perawatan hewan ternak.
"Misalnya warga di sana punya banyak rumput atau limbah pertanian, bisa membantu di sana." pungkasnya.
Baca juga: Kapolda Papua: Konflik Politik di Yalimo Berpotensi Besar Menjadi Perang Suku
Sebelumnya, Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Kediri Slamet Turmudi mengatakan, micro lockdown pada lingkungan tersebut akan berlangsung selama 14 hari.
Micro Lockdown diberlakukan setelah ada 9 warga yang positif Covid-19.
Penularan virus tersebut bermula dari adanya tamu luar kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.