Guna menghindari kerumunan warga yang melihat langsung peristiwa ini, sejumlah polisi berupaya membubarkan warga yang mendekat.
“Bapak ibu silakan menjauh dari lokasi. Jangan berkerumun ini musim pandemi,” imbau salah satu anggota polisi sambil menghalau warga yang melihat lokasi.
Saat dilakukan identifikasi, diketahui korban meninggal akibat sabetan benda tajam. Korban mengalami luka parah di bagian leher serta tubuh lainnya.
“Kondisi korban tengkurap di bawah becak, dan mengalami luka yang sangat parah diduga akibat sabetan benda tajam,” terang AKP Tatar.
Baca juga: Kenang Korban Tewas KMP Yunicee, Ibunda: Dia Ingin Gajinya untuk Adik dan Berkurban
Setelah polisi melaklukan olah tempat kejadian perkara, kemudian jenazah dibawa ke rumah sakit umum daerah Trenggalek dr. Soedomo untuk diotopsi.
“Jenazah korban dibawa ke rumah sakit, untuk diotopsi,” ujar AKP Tatar.
Barang bukti berupa dua unit becak milik korban dan terduga pelaku dibawa ke Polres Trenggalek, guna penyelidikan lebih lanjut.
Selain itu polisi juga menemukan benda tajam sebilah sabit, yang diduga sebagai alat untuk menghabisi korban.
“Barang bukti kami bawa ke Polres Trenggalek, untuk penyelidikan lebih lanjut,” terang AKP Tatar.
Seorang terduga pelaku juga sudah diamankan di Mapolres Trenggalek, untuk dilakukan penyelidikan.
Saat ini, belum diketahui kronologi serta motif pembunuhan ini.
Namun, dugaan sementara peristiwa pembunuhan ini terjadi karena masalah uang.
“Untuk kronologi pasti kami lakukan penyelidikan terlebih dahulu, Terduga tersangka sudah diamnkan dan dilakukan pemeriksaan,” ujar AKP Tatar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.