Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penularan Covid-19 Makin Cepat, Pemkot Yogyakarta Dukung Pemberlakuan PPKM Darurat

Kompas.com - 01/07/2021, 14:52 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Pemerintah Kota Yogyakarta menyambut baik kebijakan pemerintah pusat yang ingin menekan laju penularan Covid-19 lewat Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3 Juni 2021.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi merasa kebijakan untuk mengendalikan kegiatan warga secara lebih ketat memang diperlukan.

Apalagi peningkatan kasus Covid-19 di Yogyakarta akhir-akhir ini lebih cepat dari biasanya.

"Kota Yogyakarta dalam tiga minggu terakhir penularannya sangat tinggi dan sangat cepat. Walaupun sekarang belum ada laporan bahwa varian baru ditemukan di Yogyakarta tetapi jika melihat sebarannya ada sesuatu yang tidak biasa," kata Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Covid-19 Yogyakarta, kepada wartawan, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: BOR ICU Rumah Sakit Tembus 90 Persen, Ini Langkah Pemkot Yogyakarta

Heroe mengungkapkan, saat ini ada kecenderungan berkurangnya rukun tetangga (RT) di Yogyakarta yang berstatus zona hijau atau berisiko rendah terjadi penularan Covid-19.

Pada tiga pekan lalu, 95 persen RT disebut berstatus zona hijau, tapi kini tinggal 77 persen.

“Oleh karena itu kami siap menjalankan kebijakan dari pemerintah pusat karena ini menjadi concern kami untuk mengatasi permasalahan sebaran Covid yang semakin tinggi di berbagai kota,” imbuhnya.

Selama kebijakan itu berlaku, Heroe mengatakan, semua kantor pemerintahan di Yogyakarta diwajibkan menerapkan pola work from home (WFH) 75 persen.  Artinya, hanya 25 persen dari jumlah pegawai yang boleh datang ke kantor.

Posko Covid-19 di tingkat RT dan rukun warga (RW) juga bakal diminta lebih tegas dalam mengawasi penerapan protokol kesehatan masyarakat.

Baca juga: RS di Yogyakarta Penuh, BOR ICU Capai 97 Persen, Satgas: Kami Siapkan Shelter Tambahan

Heroe juga berharap PPKM Darurat tidak hanya diterapkan di Pulau Jawa dan Bali, tapi juga seluruh wilayah Indonesia.

"Itu akan mempercepat penurunan menekan sebaran. Yang paling penting memang menekan mobilitas interaksi masyarakat," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com