JAYAPURA, KOMPAS.com - Situasi di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, berangsur kondusif setelah terjadi aksi pembakaran oleh massa pendukung pasangan calon kepala daerah Yalimo, Erdi Dabi-Jhon Wilil, Selasa (29/6/2021).
Namun, warga yang mengamankan diri di beberapa titik, belum berani kembali ke tempat tinggalnya masing-masing.
"Warga yang mengamankan diri di Pos Ramil Yalimo 300 orang, Kodim Kerangka Yalimo 150 orang, Polres Yalimo 400 orang, Gereja GJRP 80 orang dan Gereja Kingmi 40 orang. Jumlah keseluruhan 970 orang," ujar Dandim 1702 Wamena, Letkol Inf. Arif Budi Situmeang, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (1/7/2021).
Baca juga: Mencekam, Gedung KPU hingga Kantor DPRD Yalimo Dibakar Massa, Warga Mengungsi, Ini Langkah Kapolda
Ia mengakui bahwa pada Rabu (30/6/2021), masih ada massa yang melakukan aksi pembakaran di Elelim.
"Informasi terkini situasi sudah terkendali tidak ada pergerakan massa, terakhir pembakaran kemarin (30/6/2021) saja," kata dia.
Arif menyebutkan, sudah ada tim gabungan yang dikirim dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, menuju Yalimo pada Rabu malam.
Namun mereka belum tiba di Elelim karena masih harus memperbaiki jembatan yang dirusak massa.
"Tadi malam sudah ada 35 personel gabungan yang dikirim dari Wamena ke Yalimo. Hari ini kita baru mau perbaiki jembatan baja, yang dirusak massa hanya kayu-kayunya," kata Arif.
Baca juga: Kapolda Papua Kirim 2 SST Brimob dan Temui Erdi Dabi Buntut Kerusuhan di Yalimo