KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengingatkan warga agar waspada penyebaran varian Delta Covid-19.
Berdasar temuan para peneliti, Gubernur Ridwan menyebut bahwa varian Delta lebih menular dari varian sebelumnya.
Selain itu, warga usia muda disebut lebih rentan tertular virus varian baru tersebut.
Baca juga: Kecelakaan Maut Pajero Tabrak Jembatan hingga Terjun ke Sungai di OKI, Ini Kesaksian Warga
"Tingkat penularannya itu sangat tinggi, satu hal yang juga kita pertahankan adalah tingkat kematian atau fatalitas di Jabar alhamdulillah masih rendah di bawah rata-rata nasional di 1,37 persen, kalau nasional itu 2,6 persen. Kesimpulan saya, (varian delta) menularnya cepat, tapi mematikannya kalau dilawan dengan prokes insya Allah tidak akan tertular," tuturnya.
Baca juga: Corona Varian Delta Terdeteksi di Jabar, Ini Instruksi Gubernur Ridwan
Ridwan membeberkan, berdasarkan data terbaru level kewaspadaan Covid-19 Jabar, ada 11 daerah masuk kategori zona merah.
Wilayah itu berisiko tinggi akan penyebaran Covid-19. Lalu, dari wilayah zona merah itu, ada 731 RT yang masuk kategori zona merah skala mikro.
"Ada 700-an RT di Jabar yang sedang kita analisa apakah efektif melalui lockdown yang sedang kita siapkan," ungkap Emil.
Baca juga: Ridwan Kamil: Varian Delta Banyak Serang Anak Muda, tapi Tingkat Kematian Rendah jika Taat Prokes
Menurut Emil, dalam pelaksanaan lockdown mikro, salah satu hal yang perlu dipikirkan adalah soal ketersediaan logistik.
Total biaya yang dibutuhkan, kata Emil, mencapai Rp 3,4 juta per RT per hari. Dengan catatan, tidak semua kepala keluarga mendapat suplai logistik.
Jumlah tersebut meliputi kebutuhan makan untuk 30 keluarga, relawan, sarana tempat cuci tangan, hingga kebutuhan APD.
"Ketahanan anggaran bahwa untuk satu RT itu kurang lebih Rp 3 jutaan, kalau ada 700 RT kurang lebih Rp 2,8 miliar per hari. Itu secara proporsional berbasis RT zona merah," ucapnya.
Selain itu, Emil juga berencana menyiapkan pasukan pelacakan (tracing) di tiap RT.
Sebab, kata dia, salah satu kelemahan dalam penanganan Covid-19 adalah sistem pelacakan.
"Kami sedang finalisasi nantinya setiap RT di Jabar wajib menyetorkan satu nama pelacak Covid-19," kata Emil.
(Penulis: Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor: Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.