"Kami menyediakan baterai yang digunakan sebagai back up power agar site tersebut tetap dapat beroperasi saat terjadinya pemadaman yang dapat bertahan sekitar empat sampai lima jam," kata Heri melalui pesan singkat.
Baca juga: Tabrak Polwan, Kepesertaan Wakil Bupati Yalimo di Pilkada Belum Terpengaruh
Di samping baterai tersebut, Telkomsel juga memiliki genset yang digunakan sebagai cadangan energi untuk mengoperasionalkan site.
etapi, saat ini pengopersian genset mengalami keterbatasan.
"Kami berharap agar aliran daya listrik kembali normal dan site dapat beroperasi kembali. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," kata dia.
Baca juga: Detik-detik Wakil Bupati Yalimo Tabrak Polwan hingga Tewas, Diduga Sedang Mabuk
Ternyata bentok pendukung paslon juga terjadi pada Selasa (8/12/2020),
Saat itu, massa yang diduga pendukung Erdi-John menahan logistik untuk Pilkada Yalimo sejak Selasa siang.
Massa ingin agar pemilihan di Yalimo diganti dengan sistem noken.
Diketahui di distrik itu juga ada pendukung Lakius-Nahum sehingga suasana yang panas diduga membuat bentrok tidak bisa dihindarkan.
Baca juga: Wabup Yalimo Jadi Tersangka, Kapolda Papua Jamin Jabatan Tak Pengaruhi Proses Hukum
"Sudah ada lima orang korban karena masing-masing massa pendukung saling melempar batu. Ada 10 orang aparat keamanan, kapolres sudah ada di lokasi," kata Jamaludin anggota Komisioner Bawaslu Papua saat dihubungi, Selasa.
Akibat penahanan tersebut, logistik untuk Pilkada Yalimo tidak dapat didistribusikan ke 52 TPS di Distrik Apilapsili.
"Untuk 52 TPS di distrik ini kemungkinan akan dilakukan pemilihan susulan, karena sampai saat ini belum dilakukan distribusi logistik," kata dia
Baca juga: Sengketa Pilkada Kabupaten Bandung, Samosir, dan Yalimo Tetap Diperiksa MK, Ini Analisisnya
Penahanan logistik di Distrik Apilapsili ternyata bukan pertama kali terjadi. Pada 2015, sekelompok warga juga melakukan hal serupa.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dhias Suwandi | Editor : Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.