SUMEDANG, KOMPAS.com - Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di RSUD Sumedang, Jawa Barat sudah terisi penuh.
Bahkan, sebanyak 20 pasien Covid-19 harus menunggu untuk mendapatkan perawatan per Rabu (30/6/2021) ini.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengatakan, saat ini tempat tidur di RSUD Sumedang sudah terisi penuh oleh pasien Covid-19.
Baca juga: Atur Aktivitas Pesantren hingga Bioskop, Bupati Sumedang Keluarkan Peraturan Baru, Ini Isinya
Selain itu, banyak tenaga medis (Nakes) di Sumedang yang terpapar Covid-19. Sehingga, membuat kewalahan para petugas.
"Nakes sudah kewalahan. Banyak tenaga medis yang terpapar Covid-19 dan keterbatasan kamar," ujar Dony kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Rabu.
Dony menuturkan, hal itu dalam mengatasinya diperlukan upaya serius dalam menekan penyebaran Covid-19 di tiap desa dan kecamatan, sehingga kasus baru tak terus bertambah.
Baca juga: Soal RSUD Sumedang Tak Terima Pasien Umum, Ini Jawaban Satgas Covid-19
Saat ini, kata Dony, jumlah kasus baru Covid-19 rata-rata per hari di Sumedang sebanyak 70 orang dan kasus aktif harian lebih dari 200 orang.
Selain itu, hampir setiap hari ada laporan kematian akibat Covid-19.
"Upaya yang harus dilakukan adalah mengatasi permasalahan dari hulunya. Yaitu di desa dan kecamatan. Caranya dengan menekan penyebaran Covid-19, sehingga tidak ada lagi tambahan pasien," tutur Dony.
Dony menyebutkan, kerja sama dan kesungguhan semua lapisan masyarakat, termasuk para aparatus sipil negara (ASN), diperlukan untuk mengatasi Covid-19 dari hulunya.
Menurutnya, cara yang dapat dilakukan dengan bersama-sama disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menegakkan hukum bagi para pelanggarnya.
"Saya harap seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) bisa menyampaikan kepada karyawannya masing-masing untuk menjadi teladan di lingkungannya masing-masing dalam menerapkan protokol kesehatan," sebut Dony.
Dony menambahkan, saat ini pemerintah juga terus melakukan berbagai upaya dalam penanganan Covid-19.
Di antaranya, dengan menambah tempat tidur di rumah sakit, fasilitas kesehatan, oksigen, dan obat-obatan.
"Termasuk untuk mengurai kepadatan pasien di rumah sakit, kami buat Rumah Titirah Simpati. Yaitu rumah singgah untuk pasien yang hampir pulih, sehingga rumah sakit tidak terlalu penuh," kata Dony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.