Haris mengatakan, akibat ditutupnya pintu masuk dari Indonesia ke Hong Kong, hingga saat ini belum ada perselisihan yang terjadi antara calon buruh migran dan perusahaan pemberangkatan buruh migran untuk tujuan Hong Kong.
"Mungkin karena keputusan baru diambil sepekan lalu. Semoga pihak perusahaan punya solusi terbaik untuk calon pekerja migran yang batal atau tertunda keberangkatan mereka ke Hong Kong," ujar dia.
Kabupaten Blitar adalah penyumbang buruh migran terbesar kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan catatan Kompas.com, sebelum pandemi sepanjang 2019, tercatat sebanyak 4.375 warga Blitar yang sudah atau akan diberangkatkan untuk bekerja di luar negeri.
Baca juga: Cerita Sukro Winoto Selamat Saat KMP Yunicee Tenggelam, Setengah Jam Teriak Minta Tolong di Laut
Dari jumlah itu, 81,3 persen bekerja di sektor informal, seperti pekerjaan pembantu rumah tangga.
Negara yang paling banyak dituju buruh migran asal Kabupaten Blitar adalah Hong Kong dengan 2.070 orang (47,3 persen).
Selebihnya, secara berurutan berdasarkan jumlah adalah Taiwan, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Kuwait.
Namun, jumlah buruh migran asal Blitar turun drastis sepanjang 2020 akibat pandemi Covid-19, yaitu tinggal 1.104 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.