JEMBRANA, KOMPAS.com - Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra merilis data terbaru jumlah korban KMP Yunicee yang tenggelam di perairan Pelabuhan Gilimanuk Bali pada Selasa (29/6/2021) malam.
Dari 39 orang korban yang ditemukan selamat, 23 diantaranya tak masuk dalam manifes kapal.
"Dari 41 orang (manifest) yang ditemukan 39 (orang), yang masuk manifes hanya 16 orang. Selebihnya 23 orang yang selamat adalah di luar manifes," kata Putu Jayan di Pelabuhan Gilimanuk kepada wartawan, Rabu (30/6/2021).
Baca juga: Duka Nurul, Kehilangan 5 Anggota Keluarga Saat KMP Yunicee Tenggelam: Semoga Ditemukan
Putu Jayan menuturkan, korban yang selamat itu ditolong oleh kapal yang saat itu sedang melintas. Namun tak semua penumpang bisa terlihat oleh kapal yang melintas.
Korban meninggal yang sudah ditemukan berjumlah tujuh orang. Dari ketujuh orang itu, tim DVI Polda Bali sudah menyerahkan kepada keluarga karena datanya lengkap.
"Namun perlu diketahui juga dari tujuh itu adalah tiga orang yang masuk dalam manifes, selebihnya adalah di luar manifes yaitu ada empat orang," tuturnya.
Selain itu, Putu Jayan juga mengaku masih menerima laporan adanya orang hilang terkait dengan tenggelamnya KMP Yunicee.
Jumlahnya ada 11 orang yang dilaporkan masih hilang.
Dari jumlah itu 5 di antaranya masuk manifes, sedangkan 6 lainnya tidak masuk dalam daftar manifes.
Baca juga: Basarnas Kesulitan Cari Penumpang KMP Yunicee, Ini Kendalanya
"Dengan penyisiran di sepanjang pantai ini kita bisa temukan korban yang dinyatakan hilang tersebut," kata dia.
Baca juga: KNKT Investigasi Penyebab KMP Yunicee Tenggelam
Selain menemukan korban selamat atau meninggal, petugas gabungan juga menemukan sejumlah perlengkapan kapal.
Di antaranya ada pelampung, perahu karet, tabung oksigen, dan perlengkapan kapal lainnya. Seluruh perlengkapan kapal itu terbawa arus hingga ke selatan dari titik tenggelamnya kapal.
"Jadi diperkirakan memang arus dari Selat Bali ini derasnya ke arah selatan. Kita sama-sama sedang menyisir lokasi yang dimungkinkan adanya orang yang hilang," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.