Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Duga Orang yang Dituding Bupati Banjarnegara Jadi "Sales" RS adalah Relawan

Kompas.com - 30/06/2021, 15:14 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

Saat ini, bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara sudah mencapai 95 persen.

Untuk mengantisipasi lonjakan, Agus mendirikan tenda darurat untuk triase sebelum stabil menuju rumah sakit rujukan.

“Jadi bukan mengada-ada, bayangkan saya antrean pasien sampai UGD menolak dengan segala risiko. Kami justru berharap Covid-19 segera hilang, dokter kami sudah meninggal satu karena Covid-19,” ujarnya.

Baca juga: Bupati Banjarnegara: Rumah Sakit Penuh, Karantina Penuh, Ini Berlomba Buat Karantina Lagi

Seperti diberitakan sebelumnya, beredar sebuah cuplikan video Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono menuding ada permainan klaim biaya perawatan pasien Covid-19 oleh pihak rumah sakit.

Menurut dia, mafia pasien inilah yang membuat angka Covid-19 di sejumlah daerah melonjak.

Modus rumah sakit nakal tersebut berawal dari perbedaan hasil pemeriksaan PCR dengan laboratorium.

"Enggak tahu loh kalau ini dikondisikan, enggak ngerti kalau punya kepentingan dikondisikan. Karena sekarang lumayan sih, kalau karantina di rumah sakit kan lumayan klaimnya. Aku juga sudah ngerti," ujar Budhi.

Baca juga: Bupati Banjarnegara Tuding Kasus Covid-19 Naik karena RS Kejar Klaim Biaya Perawatan Pasien

Budhi juga mengaku sudah bertemu langsung dengan sales marketing pihak rumah sakit.

Dia menyebut, sales tersebut akan mendapat honor dari tiap pasien yang berhasil dibujuk untuk dirawat di rumah sakit.

"Kemarin saya sudah ketemu sama salesnya. Ada salesnya namanya Bejo, mencari orang sakit (Covid-19) untuk dipondokin (dirawat) di rumah sakit. Kalau dipondokin dengan mobil sendiri Rp 200.000 tapi kalau diambil pakai ambulans rumah sakit honornya Rp 100.000," kata dia.

 

Penulis: Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com