Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandar Arisan Menurun Senilai Rp 1,5 M Menghilang, Korban Mengadu ke Polisi

Kompas.com - 30/06/2021, 15:01 WIB
Andi Hartik,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Tiga warga Kota Malang mengadu ke Polresta Malang Kota karena merasa tertipu oleh aktivitas investasi dan arisan menurun, Senin (28/6/2021).

Perempuan berinisial NA yang menjadi bandar aktivitas investasi dan arisan menurun online tersebut menghilang dan tidak diketahui keberadaannya.

Nomor ponsel yang digunakan NA untuk aktivitas keuangan juga tidak bisa dihubungi.

Baca juga: Duka Nurul, Kehilangan 5 Anggota Keluarga di KMP Yunicee yang Tenggelam: Semoga Ditemukan

Pengakuan anggota arisan

VD (25) warga Sawojajar, Kota Malang yang merupakan salah satu korban mengatakan, NA mulai membuka layanan investasi dan arisan menurun pada Januari 2021.

Investasi itu dilakukan dengan model menerima uang dari anggotanya, kemudian mengembalikannya dengan nominal yang lebih dari yang dibayarkan.

Jarak antara penerimaan uang dan pengembalian itu berkisar 7 sampai 15 hari.

Sementara untuk aktivitas arisan, NA melakukannya dengan model arisan menurun.

Model arisan seperti ini memungkinkan anggotanya untuk tahu kapan dia akan mendapat urutan dan berapa nominal iuran yang harus dibayar.

"Jadi ada dua macam. Arisan menurun dan investasi," kata VD saat ditemui usai mengadu di Mapolresta Malang Kota, Senin.

"Untuk yang investasi, jadi kita investasi misalnya kita bayar Rp 1.250.000, dalam jangka waktu 15 hari atau 7 hari itu jadi Rp 1.300.000 atau Rp 1.500.000," katanya.

Baca juga: KMP Yunicee Tenggelam di Perairan Gilimanuk, Tim SAR Diterjunkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com