BANJARNEGARA, KOMPAS.com- Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menampik pemberitaan yang menyatakan daerahnya sudah berstatus zona merah atau berisiko tinggi terjadi penularan Covid-19.
“Kami sangat menyesalkan sekali, mohon agar diralat berita ini agar tidak meresahkan masyarakat Banjarnegara,” kata Budhi kepada wartawan di Kantor Bupati Banjarnegara, Selasa (29/6/2021).
Budhi sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten menetapkan Banjarnegara sebagai zona hijau dan kuning.
“Hanya ada satu RT yang oranye, itupun sudah dalam pengawasan yang ketat dari Dinas Kesehatan, Kecamatan dan Puskesmas,” ujarnya.
Baca juga: IDI Jawab Tudingan Bupati Banjarnegara: Tak Perlu Dicari, Pasien Antre sampai Tenda Darurat
Budhi merinci, kasus Covid-19 di Banjarnegara menembus angka 4.598 orang. Sebanyak 3.446 orang dinyatakan sembuh, sementara 244 orang meninggal dunia.
Kasus aktif sebanyak 168 pasien dirawat di empat rumah sakit rujukan, 728 orang isolasi mandiri dan 12 orang karantina di Puskesmas Sigaluh.
“Untuk keterisian kamar di rumah sakit pemerintah saat ini 75 persen, artinya masih ada cadangan 25 persen dan kita lagi membuat (ruang isolasi, red) lagi,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 25 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) menjadi zona merah Covid-19 atau memiliki risiko tinggi penularan virus corona.
Baca juga: Bupati Banjarnegara: Rumah Sakit Penuh, Karantina Penuh, Ini Berlomba Buat Karantina Lagi
Terdapat 23 kabupaten yang masuk zona merah, yaitu Kudus, Grobogan, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Blora, Pekalongan, Pemalang, Brebes, Kendal, Batang, Tegal, Semarang, Magelang, Cilacap, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Sragen, Wonogiri, Karanganyar, dan Sukoharjo. Sedangkan dua kota di Jateng yang menjadi zona merah Covid-19 adalah Semarang dan Pekalongan.
"Kendal kasus terbaru tertinggi 164, Kebumen 161, Kabupaten Semarang 98, Kota semarang 94, dan Batang 69," ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (28/6/2021).