MEDAN, KOMPAS.com - Viral di media sosial, video sejumlah jurnalis dan fotografer usai meliput vaksinasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof. Dr. Ildrem Tuntungan diadang oleh seorang pria diduga staf atau sekuriti rumah sakit.
Akun Instagram @medanheadlines.news mengunggah video berdurasi sekitar 1 menit itu.
Tertulis di akun tersebut keterangan sebagai berikut.
"Usai Peliputan, Staf di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M lldrem Tuntungan Arogan Terhadap Wartawan.
Beberapa wartawan mendapat perilaku yang tidak baik dari Staf Rumah Sakit Jiwa Prof Dr. M. Ildrem Tuntungan, yang bernama. Wahyu Kaban.
Staf bernama Wahyu Kaban dan Sekuriti Rahmad Tarigan berusaha mengambil kamera wartawan dan nyaris melakukan pemukulan."
"Tanggung jawab kalian, ayok ke kantor, maksud kau apa, kau kan datang kemari," ujar si staf dalam video tersebut.
Staf itu pun akhirnya pergi begitu saja seakan tanpa salah, setelah datang staf rumah sakit lainnya, yang menyatakan wartawan memang diundang, dan sudah diizinkan untuk meliput.
Terlihat di video itu, pria berbaju coklat itu juga menunjukkan nama yang melekat di baju sebelah kanannya.
Baca juga: Tak Stres Pikirkan Penyakit, 170 ODGJ di Makassar Sembuh dari Covid-19, Ini Penjelasannya
Rizky Cahyadi, fotografer Tribun Medan yang handphone-nya hendak direbut oleh oknum tersebut menyatakan, dia bersama rekan-rekannya berangkat ke lokasi untuk meliput vaksinasi terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan bertemu pihak pejabat rumah sakit.
Awalnya, peliputan itu berjalan lancar. Setelah itu, saat Rizky dan rekannya hendak keluar dari gedung tersebut, dia dihadang oleh pegawai yang mengenakan pakaian dinas berwarna coklat yang menanyakan dari mana, dan izin.
Rizky sudah menjelaskan bahwa dirinya dari media untuk meliput.
"Kami media. Ngapain kemari, untuk melakukan peliputan. Mana izinnya, saya jawab, kami kan sudah punya izin dari Dirut dan kami sudah selesai untuk melakukan peliputan," ujarnya.
Baca juga: Seluruh Tubuh ODGJ Ini Melepuh Usai Dicekoki Miras Teman, Keluarga Takut Lapor Polisi
Saat itu, lanjut Rizky, pria tersebut menyatakan harus izin darinya. Rizky menyatakan bahwa dia sudah bertemu dengan pejabat terkait.
"Lalu dia meminta hasil gambar yang kami liput, dan mencoba merampasnya ya kami menolak untuk tidak memberikan itu," katanya.
Dikatakan Rizky, pria juga beberapa kali menantang untuk melakukan tindakan kekerasan dan dia berusaha mempertahankan diri.
"Beberapa kali kamera saya mau diambil, kemudian diajak untuk masuk ke ruangan ya saya tolak. Untuk apa saya ikuti? Tugas saya sudah selesai. SOP sudah kami jalankan sesuai prosedur peliputan. Ada file video yang sudah kami buat liputannya dia minta dihapus," lanjutnya.