Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lagi Pakai GeNose, Satgas Covid-19 Bali: Tak Ada Maksud Merendahkan

Kompas.com - 30/06/2021, 11:57 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Bali secara efektif memperketat pintu masuk Bali bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) pada Rabu (30/6/2021).

Semua PPDN yang akan ke Bali kini tak bisa menggunakan GeNose sebagai syarat perjalanan.

Ketua Harian Satgas Covid-19 Provinsi, Dewa Made Indra mengatakan, penghentian penggunaan GeNose tak lepas dari hasil screening yang dihasilkan.

"Ada fakta-fakta di mana setelah dicek pakai GeNose, di-screening pakai GeNose misalnya hasilnya non reaktif tapi di-screening pakai instrumen yang lain (hasilnya) reaktif atau sebaliknya," kata Indra di Kantor Gubernur Bali, Rabu (30/6/2021).

Baca juga: Ini Perkiraan Keberadaan Bangkai KMP Yunicee yang Tenggelam di Perairan Gilimanuk

Indra menyebut, selain persoalan hasil screening yang dihasilkan, pihaknya sama sekali tak bermaksud untuk merendahkan alat test buatan Universitas Gadjah Mada itu.

"Tidak ada maksud untuk merendahkan instrumen screening ini (GeNose), bukan itu maksudnya, tapi memang secara global, golden standar untuk menentukan orang positif Covid-19 atau tidak adalah swab berbasis PCR," kata dia.

Ia menyebutkan, golden standar untuk melakukan screening itu juga lantaran peningkatan kasus Covid-19 di Bali.

Agar pengendalian kasus positif Covid-19 maksimal di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Bali, screening dengan tingkatan golden standar itu digunakan oleh Pemerintah Provinsi Bali.

"Nanti kalau sudah bisa kita tekan semakin landai semakin landai maka instrumen-instrumen lain kita pakai lagi," tuturnya.

Baca juga: Tes GeNose Kini Tak Berlaku sebagai Syarat Perjalanan ke Bali, Ini Aturan Lengkapnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com