Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2021, 11:56 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Akibat diterjang ombak tinggi, kapal motor penumpang (KMP) Yunicee karam di Selat Bali, Selasa (29/6/2021).

"Gelombang tinggi tiga sampai lima meter. Kapal ini terseret arus ke selatan. Kemungkinan itu yang menyebabkannya," kata Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi Banyuwangi Benyamin Ginting.

Baca juga: Tragedi KMP Yunicee di Selat Bali, Korban Selamat: Tunggu Kapal Lewat dan Teriak Minta Tolong

Dari data sementara, 6 penumpang ditemukan tewas dan saat ini Tim SAR gabnungan masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.

Korban selamat KMP Yunice dievakuasi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.Kompas.com/ Imam Rosidin Korban selamat KMP Yunice dievakuasi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Salah satu korban selamat bernama Sukro Winoto (44) menceritakan, KMP Yunicee sempat miring dan akhirnya karam.

Dirinya saat itu sempat meraih pelampung dan akhirnya terjun ke laut menyelamatkan diri.

Baca juga: Ini Perkiraan Keberadaan Bangkai KMP Yunicee yang Tenggelam di Perairan Gilimanuk

Sekoci, life jaket, dan pelampung dari KMP Yunicee ditemukan.Kompas.com/ Imam Rosidin Sekoci, life jaket, dan pelampung dari KMP Yunicee ditemukan.

Setelah terombang-ambing di laut selama setengan jam, Sukro akhirnya bisa dievakuasi.

"Ada setengah jam nunggu kapal lewat dan teriak minta tolong," kata Sukro, di Ketapang.

Dilansir dari Antara, 33 KMP Yunicee berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat oleh tim SAR.

Para korban segera dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Untuk korban patah tulang dan mengalami sesak nafas dirujuk ke RSUD Blambangan, Banyuwangi.

Baca juga: KMP Yunicee Tenggelam, Koster Minta Santunan Korban Segera Diurus

Petugas Sat Polair melakukan penyisiran untuk mencari korban KMP Yunicee di perairan Selat Bali, Rabu (30/6/2021). Petugas SAR gabungan terus melakukan upaya pencarian korban KMP Yunicee yang tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk pada Selasa (29/6) malam dan telah menemukan tujuh jenazah korban meninggal dalam peristiwa tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.FIKRI YUSUF Petugas Sat Polair melakukan penyisiran untuk mencari korban KMP Yunicee di perairan Selat Bali, Rabu (30/6/2021). Petugas SAR gabungan terus melakukan upaya pencarian korban KMP Yunicee yang tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk pada Selasa (29/6) malam dan telah menemukan tujuh jenazah korban meninggal dalam peristiwa tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.

"Data sementara yang kami terima dari KSOP Gilimanuk, ada enam korban meninggal, 33 penumpang ditemukan selamat, dan 14 orang lainnya masih dalam pencarian," kata Komandan Kodim Banyuwangi Letkol Inf Yuli Eko kepada wartawan di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa malam.

TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan dua kapal perang (KRI) Rigel-933 dan KRI Soputan-923 guna mengevakuasi kapal KMP Yunice di perairan Gilimanuk, Bali, Selasa (29/6/2021).Dispenal TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan dua kapal perang (KRI) Rigel-933 dan KRI Soputan-923 guna mengevakuasi kapal KMP Yunice di perairan Gilimanuk, Bali, Selasa (29/6/2021).

Sebelum tenggelam, KMP Yunicee sempat menunggu antrean bersandar di Pelabuhan Gilimanuk, tidak lama berselang kapal tersebut diduga terbawa arus laut ke arah selatan pelabuhan dan kemudian tenggelam.

"Jadi, KMP Yunicee berangkat atau menyeberang dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk. Saat menunggu untuk bersandar terjadi kecelakaan dan tenggelam," katanya.

Hingga saat ini, 14 penumpang kapal yang belum ditemukan masih dalam pencarian dari tim SAR gabungan.

(Penulis: Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor: Dheri Agriesta)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

14,2 Juta Orang Diprediksi Kunjungi Jateng Saat Nataru, Potensi Kemacetan Diantisipasi

14,2 Juta Orang Diprediksi Kunjungi Jateng Saat Nataru, Potensi Kemacetan Diantisipasi

Regional
Babi Hutan Serang Puluhan Hektar Lahan Pertanian di Purbalingga

Babi Hutan Serang Puluhan Hektar Lahan Pertanian di Purbalingga

Regional
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Kalimantan Selatan

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Kalimantan Selatan

Regional
Debit Air di Sungai Gambir Semarang Meningkat, Ternyata Ada Penyempitan hingga 4 Meter

Debit Air di Sungai Gambir Semarang Meningkat, Ternyata Ada Penyempitan hingga 4 Meter

Regional
Singgung Rusuh Suporter PSIS Vs PSS Sleman, Kapolda Jateng Sebut Jomplang dengan Final Dunia U-17

Singgung Rusuh Suporter PSIS Vs PSS Sleman, Kapolda Jateng Sebut Jomplang dengan Final Dunia U-17

Regional
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Kalimantan Tengah

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Kalimantan Tengah

Regional
Maling Motor di Balai Kota Semarang yang Viral Tertangkap, Ternyata Seorang Residivis

Maling Motor di Balai Kota Semarang yang Viral Tertangkap, Ternyata Seorang Residivis

Regional
Longsor Terjang Wonogiri, Satu Orang Hilang

Longsor Terjang Wonogiri, Satu Orang Hilang

Regional
Tiba di Kupang, Jokowi Bagikan Baju Bergambar Dirinya kepada Warga

Tiba di Kupang, Jokowi Bagikan Baju Bergambar Dirinya kepada Warga

Regional
Perempuan di Lombok Utara Jadi Korban Penusukan OTK, Polisi Buru Terduga Pelaku

Perempuan di Lombok Utara Jadi Korban Penusukan OTK, Polisi Buru Terduga Pelaku

Regional
Korban Jiwa Erupsi Gunung Marapi Bertambah Jadi 22 Orang

Korban Jiwa Erupsi Gunung Marapi Bertambah Jadi 22 Orang

Regional
Besok, Jokowi Tanam Anakan Cendana di Samping Rumah Jabatan Gubernur NTT

Besok, Jokowi Tanam Anakan Cendana di Samping Rumah Jabatan Gubernur NTT

Regional
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Lampung

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Lampung

Regional
27 Anak di Bawah Umur di Flores Timur Jadi Korban Kekerasan Seksual selama 2023

27 Anak di Bawah Umur di Flores Timur Jadi Korban Kekerasan Seksual selama 2023

Regional
Bentrok Antarsuporter, Polisi Akan Periksa Panpel Pertandingan PSIS Vs PSS Sleman

Bentrok Antarsuporter, Polisi Akan Periksa Panpel Pertandingan PSIS Vs PSS Sleman

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com