JEMBRANA, KOMPAS.com - Penyebab tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee di perairan Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Selasa (29/6/2021), masih belum diketahui.
Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, semua petugas sedang fokus dalam pencarian penumpang. Ia belum bisa menyimpulkan penyebab tenggelamnya kapal.
Baca juga: Kronologi Tenggelamnya KMP Yunicee, Dihantam Gelombang Tinggi hingga Karam dalam 5 Menit
"Kita belum bisa menyimpulkan itu (penyebab tenggelamnya kapal), salah satu bisa faktor usia, bisa juga faktor human error, bisa juga faktor alam," kata Koster di Gilimanuk, Selasa malam.
Meski begitu, Koster mencurigai bahwa KMP Yunicee membawa penumpang melebihi kapasitas yang telah ditentukan.
Sebab, dari daftar manifes yang ia terima, ada selisih dengan jumlah penumpang yang ditemukan atau selamat.
"Kalau melihat selisihnya, sepertinya ada kelebihan (muatan)," kata Koster.
Berdasarkan data manifes yang ia terima, tercatat 57 orang di dalam kapal, terdiri dari 41 penumpang dan 16 orang anak buah kapal (ABK).
Baca juga: Gubernur Bali Minta Pencarian Dilakukan hingga Seluruh Penumpang KMP Yunicee Ditemukan
Sebanyak 59 orang ditemukan, rinciannya enam meninggal dan 53 orang selamat.
Koster mengatakan, enam jenazah korban telah dibawa ke RS Jembrana bersama tiga penumpang selamat. Sisanya dibawa ke Pelabuhan Banyuwangi.
Selisih itu, lanjut Koster, kemungkinan masih akan bertambah karena masih ada penumpang yang belum ditemukan.
"Karena ada yang meninggal dari Karangasem itu satu keluarga, belum ditemukan. Begitu juga yang dari Jembrana, anak muda, satu keluarga, bapaknya ibunya belum ketemu," tuturnya.
Baca juga: Tak Terima Putusan MK, Massa Bakar Sejumlah Kantor Pemerintah di Yalimo, Papua
Di tengah adanya indikasi itu, Koster akan memerintahkan Dinas Perhubungan dengan pihak terkait mengkaji masalah itu.
Tujuannya untuk menemukan sumber masalah agar ke depan bisa dilakukan perbaikan di dalam moda transportasi laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.