Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tenaga Kerja Asal China Minta Divaksin tapi Ditolak | Aliansi Mahasiswa UGM Kritik Jokowi

Kompas.com - 30/06/2021, 06:15 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah tenaga kerja asing (TKA) asal China ditolak saat minta divaksin Covid-19 di Klinik Polres Lebak, Banten.

Alasan petugas menolaknya karena tidak memiliki KTP atau berstatus WNI.

Padahal, sejumlah TKA tersebut datang dari Jakarta dengan menempuh waktu perjalanan hingga dua jam untuk sampai ke lokasi vaksinasi.

Setelah mendapat penolakan itu, mereka akhirnya kembali ke Jakarta dengan rasa kecewa.

Sementara di Yogyakarta, Aliansi Mahasiswa Universitas Gadjah Mada memberikan ucapan selamat kepada Presiden Joko Widodo melalui postingan di Twitter.

Dalam postingannya itu, mereka menyebut Jokowi sebagai juara umum lomba ketidaksesuaian omongan dengan kenyataan.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

1. TKA asal China minta divaksin tapi ditolak

Sejumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok Senin (28/6/2021) sore mendatangi Klinik Polres Lebak di Rangkasbitung. Mereka hendak vaksin namun ditolak lantaran tidak memilik KTP.KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Sejumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok Senin (28/6/2021) sore mendatangi Klinik Polres Lebak di Rangkasbitung. Mereka hendak vaksin namun ditolak lantaran tidak memilik KTP.

Sejumlah TKA asal China ditolak petugas saat minta divaksin Covid-19 di Klinik Polres Lebak, Banten.

Raut muka kecewa terlihat dari para TKA tersebut. Terlebih lagi, mereka datang dari Jakarta ke Lebak dengan menempuh waktu hingga dua jam perjalanan.

Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Lebak dokter Firman Rahmatullah, penolakan itu dilakukan karena vaksin yang disediakan secara gratis hanya diperuntukan bagi WNI atau yang memiliki KTP.

"Kalau enggak punya KTP tidak bisa dicatat NIK-nya, jadi harus WNI," kata dia.

Baca juga: Sejumlah Tenaga Kerja Asal China Minta Divaksin, tetapi Ditolak

2. Mahasiswa UGM kritik Jokowi

Poster ucapan selamat kepada Presiden Joko Widodo dari Aliansi Mahasiswa UGMKOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Poster ucapan selamat kepada Presiden Joko Widodo dari Aliansi Mahasiswa UGM

Aliansi Mahasiswa UGM memberikan selamat kepada Presiden Joko Widodo.

Dalam ucapan selamat yang disampaikan melalui media sosial itu, mereka menyebut Jokowi sebagai juara umum lomba ketidaksesuaian omongan dengan kenyataan.

Dari postingan poster itu, juga terdapat dua judul berita tentang pernyataan Jokowi yang meminta untuk dikritik masyarakat.

Terkait dengan postingan itu, Ketua BEM KM UGM Muhammad Farhan mengaku sepakat dan sesuai dengan fakta.

Baca juga: Aliansi Mahasiswa UGM: Jokowi Juara Umum Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan

3. KMP Yunice tenggelam di perairan Gilimanuk

Tangkapan layar kapla tenggelam di perairan GilimanukKontributor Bali, Ach. Fawaidi Tangkapan layar kapla tenggelam di perairan Gilimanuk

Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunice tenggelam di perairan kawasan pelabuhan Gilimanuk, Bali, Selasa (29/6/2021).

Setelah mendapat laporan itu, tim SAR langsung diterjunkan untuk mengevakuasi korban.

"Tim Rescue Pos SAR Jembrana dan Buleleng bergerak menuju LKP Pelabuhan Gilimanuk," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Gede Darmada.

Hingga saat ini belum diketahui pasti apakah ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Baca juga: KMP Yunice Tenggelam di Perairan Gilimanuk, Tim SAR Diterjunkan

4. Pasangan pengantin bagikan hampers ke pengguna jalan

Pasangan Yves Christio Dyarenggasto dan Primadinar Sekar Ratri membagikan hampers kepada pengguna jalan.KOMPAS.com/Ist Pasangan Yves Christio Dyarenggasto dan Primadinar Sekar Ratri membagikan hampers kepada pengguna jalan.

Pasangan pengantin di Kota Salatiga, Jawa Tengah, Yves Christio Dyarenggasto (28) dan Primadinar Sekar Ratri (26) terpaksa membagikan hampers katering ke para pengguna jalan.

Hal itu dilakukan agar makanan yang sudah terlanjur dipesan di hari pernikahannya itu tidak sia-sia.

Sebab, acara resepsi pernikahannya batal akibat adanya PPKM Mikro.

"Katering sudah dipesan dan dibayar, tentu tidak mungkin dibatalkan. Kami berpikir ini harus bermanfaat, jadi kami memilih membagikan kepada orang lain," jelas Primadinar.

Baca juga: Batal Resepsi, Pasangan Ini Bagikan Hampers ke Pengguna Jalan

5. Ganjar minta 7.000 RT harus lockdown

Gubernur Jawa Tengah Ganjar PranowoKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Sebanyak 7.000 Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jawa Tengah tercatat masuk zona merah Covid-19.

Menyikapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta untuk segera dilakukan lockdown tingkat RT.

“Kalau kemarin ada 5.700 RT yang masuk zona merah, hari ini sudah 7.000 lebih. Maka saya minta harus lockdown. Harus sekarang. Kalau kemarin nggak, maka sekarang harus,” tegas kata Ganjar dilansir dari Kompas.TV, Selasa (29/6/2021).

Menurut Ganjar, langkah tersebut tidak bisa lagi ditawar-tawar agar penanganan Covid-19 di Jawa Tengah terkendali.

Baca juga: 7.000 RT Masuk Zona Merah, Ganjar: Saya Minta Lockdown, Sekarang!

Sumber: Kompas.com (Penulis : Dian Ade Permana, Imam Rosidin, Acep Nazmudin | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Michael Hangga Wismabrata, Pythag Kurniati, Abba Gabrillin).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com