Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tenggelamnya KMP Yunicee, Dihantam Gelombang Tinggi hingga Karam dalam 5 Menit

Kompas.com - 30/06/2021, 06:07 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee tenggelam di perairan kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Selasa (29/6/2021).

Dugaan sementara, kapal tenggelam setelah terseret arus atau ombak laut yang tinggi di perairan dekat Pelabuhan Gilimanuk.

Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi Banyuwangi Benyamin Ginting mendapat keterangan itu dari kepala kamar mesin (KKM) yang selamat.

"Gelombang tinggi tiga sampai lima meter. Kapal ini terseret arus ke selatan. Kemungkinan itu yang menyebabkannya," kata Benyamin di Pelabuhan Ketapang, Selasa malam.

Sebelum tenggelam, KMP Yunicee sedang menunggu kesempatan bersandar ke Pelabuhan Gilimanuk.

Baca juga: Tak Terima Putusan MK, Massa Bakar Sejumlah Kantor Pemerintah di Yalimo, Papua

Tiba-tiba, kapal itu terseret arus ke arah selatan karena ombak besar, sedangkan kekuatan mesin tak bisa mengimbangi tingginya gelombang.

"Sementara kekuatan mesin tak bisa mengimbangi tingginya gelombang," kata dia.

Saat terseret, kapal tiba-tiba miring. Kapal itu tenggelam ke sisi kiri dalam waktu yang cukup singkat.

"Dalam waktu lima menit langsung tenggelam ke sisi kiri," kata dia.

 

Kepala kamar mesin, kata Benyamin, juga memastikan tak ada kebocoran pada kapal tersebut.

"Waktunya cepat sekali setelah miring lima menit tenggelam," kata dia.

Meski begitu, Benyamin masih menunggu kepastian penyebab kapal itu karam dari penyelidikan yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Baca juga: Penumpang Selamat Ceritakan Detik-detik KMP Yunicee Tenggelam, 30 Menit Mengapung di Laut


Sesuai manifes, kapal ini mengangkut 41 penumpang dan 12 kru kapal sehingga terdapat 53 orang dalam kapal tersebut.

Dari jumlah itu, sebanyak 33 orang selamat dan enam meninggal, sedangkan 14 orang masih dalam pencarian.

"Semua korban menggunakan life jacket, besar kemungkinan banyak yang selamat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com