Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Milenial demi Ikut Vaksinasi, Berangkat Saat Subuh hingga Rela Antre Panjang

Kompas.com - 29/06/2021, 19:54 WIB
Rasyid Ridho,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Terpancar wajah bahagia dari Nani Mariyani (29) usai memperoleh vaksinasi Covid-19 pertamanya di Gedung Olah Raga (GOR) Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten.

Warga Perumahan Puri Anggrek, Kota Serang itu senang karena perjuangan ekstranya untuk memperoleh vaksinasi akhirnya tercapai.

Nani menceritakan, berangkat dari kediamannya pada pukul 05.00 Wib.

Baca juga: Gubernur Banten dan Wakilnya Positif Covid-19, Saat Ini Sedang Isolasi Mandiri

Tujuan awalnya menuju Puskesmas Ciruas yang lokasinya dekat dengan rumahnya. Namun, sesampainya di puskesmas dia tidak mendapatkan nomor antrean karena terbatas.

Akhirnya, Nani memutuskan untuk menuju Stadion Maulana Yusuf Ciceri, Kota Serang untuk mengambil antrean vaksinasi massal yang digelar oleh Pemkot Serang itu.

"Sampai di GOR Ciceri jam 05.30 Wib, langsung ngambil nomor antrean. Saya dapat nomor 31," ujar Nani kepada Kompas.com. Selasa (29/6/2021).

Baca juga: Kadinkes: Gubernur Banten Terpapar dari Ajudan Pribadi, Harus Isolasi Mandiri 10 Hari

Perjuangannya dengan datang lebih pagi tidak sia-sia. Dia tidak membutuhkan waktu lama untuk menunggu diberikan suntikan vaksin jenis Sinovac itu.

"Jam 09.30 Wib saya dipanggil, karena vaksinnya dimulai jam 09.00 Wib," kata Nani.

Perempuan yang berprofesi sebagai pelaku perjalanan wisata itu mengaku senang setelah divaksinasi.

Usai divaksinasi, Nani mengaku tidak merasakan gejala apapun yang ditimbulkan. Ia pun berharap terhindar dari paparan virus Corona.

"Tentu senang karena pekerjaan saya kan bertemu dengan orang banyak. Jadi ini (mendapatkan vaksinasi) yang didambakan saya akhirnya terwujud. Perjuangannya buat di vaksin luar biasa," ucap Nani.

Di lokasi lain, Diah (29) mengaku untuk mendapatkan vaksinasi secara gratis di Terminal Cipocok Jaya, Kota Serang butuh perjuangan lebih.

Warga Bukit Permai Ciracas, Kota Serang itu pada malam harinya sudah mendaftar dan mengisi form secara online.

"Dikira daftar online lebih cepat dan terartur. Tapi kenyatannya sama saja, daftar di lokasi sama online. Jadi butuh dua kali ngisi form screnning," kata Diah.

Untuk mendapatkan nomor antrean pertama, Dia berangkat pukul 06.00 Wib. Sementara pelaksanaan vaksinasi dimulai pukul 09.00 Wib.

Dia pun rela sarapan dengan menyantap bekal roti sambil mengantre.

"Antreannya panjang, terpaksa ngisi perut diantrean. Yang penting jaga jarak," kata Diah.

Dia berharap, perjuangan yang dilaluinya dilakukan demi mencegah terkena dan mengalami gejala berat jika terpapar Covid-19.

"Sekarang kan kasus lagi meningkat, banyak orang dekat positif jadinya kan takut. Makanya ini divaksin," ujarnya.

200 ribu warga Banten tervaksinasi

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, dr Ati Pamudji Hastuti mengatakan, Pemprov Banten menargetkan 200.000 orang mendapatkan vaksinasi.

"Sasaran 200 ribu (vaksinasi) untuk masyarakat di atas 18 tahun, pelayan publik pemerintah maupun swasta, kemudian usia pra lansia, untuk orang rentan, disabilitas dan lansia, untuk mereka dengan ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) dan ODMK (Orang dengan Masalah Kejiwaan). Ditambah, pelaku usaha ekonomi," kata Ati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com