TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya tak memungkiri dua pekan terakhir ini kondisinya darurat Covid-19 di wilayah yang dikenal kota santri tersebut.
Jumlah kematian pasien Covid-19 terus meningkat setiap harinya sampai berjumlah 105 orang selama Juni 2021.
Padahal, bulan sebelumnya jumlah kematian pasien Covid-19 hanya berjumlah 37 orang selama sebulan penuh.
Baca juga: Tasikmalaya Darurat Covid-19, BOR RS Rujukan 100 Persen Terisi, RS TNI Dibuka untuk Isolasi Darurat
Pemerintah daerah meyakini cara lepas paling ampuh dari kondisi darurat Covid-19 adalah sadarnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
"Waktunya pemerintah tegas bagi warga bandel yang masih tidak mau menerapkan atau lalai prokes. Sebenarnya kuncinya saling menjaga jarak dan terapkan protokol 5M. Itu kuncinya ya," jelas Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, kepada wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Syarat Vaksinasi Gratis di Polresta Tasikmalaya hingga 30 Juni 2021
Ivan pun telah meminta seluruh kelurahan memperkuat posko dan mengawasi tiap wilayah perkampungannya menerapkan prokes.
Jika masih ada warga bandel berkerumun, tak pakai masker, memaksakan menggelar sebuah kegiatan, segera bubarkan tanpa pengecualian.
Adapun di wilayah perkotaan dilakukan hal sama oleh gugus tugas Kota Tasikmalaya, mulai dari penyekatan, pembatasan masyarakat di tempat keramaian dan menutup kegiatan masyarakat yang bersifat kerumunan.
"Alhamdulillah kita masih di zona oranye, tak ke zona merah. Itu kan sudah warning karena tingkat kematian naik terus karena tiap hari ada yang meninggal, ungkapnya.