Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Rela Warga Antre 20 Jam untuk Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Ini yang Dilakukan Pemkot Surabaya

Kompas.com - 29/06/2021, 18:46 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyiapkan pemulasaraan jenazah sendiri hingga menambah lahan pemakaman di TPU Keputih, Surabaya, Jawa Timur.

Kebijakan ini dilakukan setelah Eri mendengar bahwa pemulasaraan jenazah di salah satu rumah sakit di Surabaya harus antre lama, bahkan ada yang menunggu sampai 20 jam.

"Mendengar informasi itu saya kaget betul. Makanya, saya langsung ambil keputusan bahwa khusus untuk warga Surabaya, pemulasaraan jenazahnya bisa dilakukan di Keputih ini," kata Eri saat meninjau persiapan pemulasaraan jenazah di TPU Keputih, Selasa (29/6/2021).

Baca juga: Bawa AC hingga Penanak Nasi dari Rumah Dinas, Mantan Bupati Keerom Jadi Tersangka Penggelapan

Menurutnya, Pemkot Surabaya sudah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk pemulasaraan jenazah itu.

Mulai dari tenaga modin, pemandian, beserta kebutuhan lainnya.

Bahkan, ia juga bersyukur, untuk umat Islam, dari NU dan Muhammadiyah sudah menyiapkan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk merawat jenazah.

"Teman-teman Dinsos juga sudah menyiapkan semuanya. Alhamdulillah PCNU dan Muhammadiyah juga sudah menyiapkan orang-orangnya yang mempunyai kemampuan untuk memandikan jenazah itu. Jadi, mulai dimandikan, dishalati dan dimakamkan bisa dilakukan di sini, sehingga tidak perlu jauh-jauh nanti," ujar Eri.

Baca juga: Belum Selesai Memakamkan Jenazah Kedua, Sudah Ada Antrean 3 Jenazah

 

Ilustrasi makam.Shutterstock Ilustrasi makam.
Sedangkan bagi warga non-muslim, Eri juga memastikan sudah menyiapkan semuanya, termasuk peti.

Bahkan, ia juga mengaku sudah menyiapkan petugas khusus untuk merawat jenazah laki-laki dan perempuan.

"Inilah yang bisa dilakukan untuk warga Kota Surabaya, karena saya tidak rela lah mau dimandikan saja antrenya sampai 20 jam. Dan pemulasaran ini nanti melayani 24 jam," ujar Eri.

Selain itu, Wali Kota Eri juga memastikan bahwa Pemkot Surabaya juga menambah lahan pemakaman khusus Covid-19 di TPU Keputih.

Baca juga: Alasan Eri Janji Terus Dampingi Anak Buah Terjun ke Lapangan: Sebagai Manusia, Mereka Juga Punya Rasa Takut Menangani Covid-19

Meskipun dia sangat berharap penambahan lahan pemakaman itu tidak digunakan oleh warga, karena dia tidak ingin ada korban lagi akibat Covid-19.

"Jadi, ini sifatnya antisipasi, karena kemarin saja yang dimakamkan sesuai protokol kesehatan totalnya sekitar 40-an," kata Eri.

"Tapi mereka itu ada yang memang pasti Covid-19 dan ada pula yang suspect, gejalanya Covid-19 tapi belum sempat diambil sampelnya sudah meninggal, sehingga kami tetap memakamkan mereka dengan protokol kesehatan Covid-19," ujar Eri.

Baca juga: Cerita Nelayan Sulawesi, Terombang-ambing di Laut hingga Ditemukan di Bali, Buat Layar dari Sarung dan Minum Air Hujan

 

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah
Berdasarkan data yang dimiliki Pemkot, selama bulan Juni 2021 ini, jenazah yang dimakamkan sesuai protokol kesehatan (prokes) Covid-19 memang sangat banyak.

Data per tanggal 27 Juni 2021, jenazah yang dimakamkan sesuai prokes sebanyak 490, baik yang dimakamkan di TPU Keputih, Babat Jerawat, dan Kremat.

Dalam seminggu terakhir ini, pemakaman sesuai prokes meningkat. Bahkan sempat sehari mencapai 67 jenazah.

Baca juga: Bawa AC hingga Penanak Nasi dari Rumah Dinas, Mantan Bupati Keerom Jadi Tersangka Penggelapan

Meskipun yang dimakamkan itu tidak semuanya positif Covid-19, karena ada pula yang suspect tapi juga dimakamkan sesuai prokes.

Oleh karena itu, ia memastikan bahwa sudah waktunya warga Surabaya bangun dari tidurnya yang mulai abai terhadap protokol kesehatan.

Kini, sudah waktunya memperketat kembali protokol kesehatan karena kondisi Surabaya sudah sangat mengkhawatirkan.

"Makanya, saat ini Pemkot Surabaya mengeluarkan semua kemampuannya semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat Surabaya. Kita lakukan semuanya demi warga Surabaya," tutur Eri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com