Ancaman penyurutan air itu akan berdampak signifikan pada daerah yang mengalami ketergantungan air pada dua danau itu.
Jika musim kemarau masih terjadi, salah satu daerah yakni Kabupaten Buleleng, akan mengalami krisis air.
Ia meminta semua pihak bersama-sama untuk lebih bijak dan efisien dalam pemanfaatan air.
"Jadi dimanfaatkan dengan bijak, sehingga di musim kemarau berikutnya kita bisa memanfaatkan untuk pertanian konsumsi dan lainnya," tuturnya.
Baca juga: Imbas Pandemi, Banyak Pekerja Pariwisata Tertangkap Jadi Pengedar Narkoba di Bali
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Bali, Agus Budi Santosa menegaskan tak ada deforestasi atau penebangan hutan di kawasan sekitar danau Buyan dan Danau Tamblingan.
Berdasarkan data statistik juga tak ditemukan adanya penyurutan air danau.
"Surutnya air danau itu data statistik tidak berbicara seperti itu, terus tentang adanya deforestasi hutan secara masif, itu lagi-lagi data lanskape dan data citra satelit tidak bicara seperti itu," kata dia.
Agus juga menyebut, pihaknya selama ini belum menerima laporan apa pun dari masyarakat.
Padahal, jika memang ditemukan terjadinya penebangan hutan pihaknya siap menindaklanjuti secara serius.
Ia lagi-lagi menegaskan belum ada penebangan hutan dan penyurutan air danau di kawasan tersebut.
"Kalau tidak percaya ya kita cek sama sama," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.