BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kepala Puskesmas Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, dr Nira Istadewi menceritakan pengalaman menjalankan program vaksinasi di sejumlah desa di Licin.
Menurutnya, dulu saat awal-awal program vaksinasi berjalan, banyak warga yang enggan disuntik vaksin Covid-19.
Bahkan ada yang menutup pintunya ketika tenaga kesehatan datang untuk melakukan vaksinasi.
"Kami datang sampai ditutup pintunya dulu. Misalnya kepala desa setempat umumkan akan ada vaksin hari ini, mereka tak keluar sejak pagi dan menutup diri," katanya saat dihubungi, Senin (28/6/2021).
Baca juga: Belum Selesai Memakamkan Jenazah Kedua, Sudah Ada Antrean 3 Jenazah
Menurutnya banyak warga yang enggan divaksin saat itu karena menerima banyak informasi yang salah terkait vaksin di media sosial.
"Dulu karena membaca berita hoaks yang membuat ketakutan," katanya.
Namun tren tersebut telah berubah. Saat ini, lanjut Nira, warga antusias dan berebut untuk ikut vaksinasi.
Baca juga: Pulang Ziarah Wali Songo, 61 Orang Positif Covid-19, Rombongan Berangkat dengan 2 Bus
"Kesadaran muncul dan mereka sekarang mencari. Bahkan datang menanyakan kapan tersedia vaksin," katanya.
Nira mengingatkan kepada warga untuk terus menjalankan protokol kesehatan. Sebab saat ini kasus Covid-19 di Banyuwangi sedang melonjak.
Data Dinas Kesehatan pada 16 Juni 2021, serapan vaksinasi di Banyuwangi mencapai 89,9 persen.
Persentase serapan itu merupakan yang tertinggi di Jawa Timur. Tak kurang dari 334.000 dosis vaksin telah disuntikkan dari 372.570 kuota vaksin yang didapat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.